RBG.ID - Heboh video program tes kehamilan yang diterapkan di sekolah menengah atas (SMA) di Cianjur, Jawa Barat, menjadi viral di medsos
Dilansir dari akun TikTok @bugurudesa2, video program tes kehamilan mulai menarik perhatian warganet pada Rabu 22 Januari 2025.
Program tes kehamilan ini disebut bertujuan untuk mencegah pergaulan bebas di kalangan pelajar.
Baca Juga: Ingin Healing dari Kesibukan? Cek 7 Rekomendasi Wisata Glamping Anti Ribet di Bogor, Harga Mulai Rp250 Ribuan Aja
Dalam video yang beredar, tampak sejumlah siswi SMA sedang mengantre untuk menjalani tes kehamilan di lingkungan sekolah.
Proses tersebut melibatkan guru perempuan yang menyiapkan alat tes kehamilan, sementara seorang guru lainnya mendampingi siswi ke toilet untuk mengambil sampel urin.
Program ini disebut sebagai bagian dari kegiatan tahunan yang sudah diterapkan di sekolah tersebut.
Baca Juga: Yuk List Liburan Mulai Sekarang! Ini 10 Daftar Wisata di Bogor yang Lagi Hits, Instagramable dan Ramah Anak
Menurut narasi dalam video, tujuan utama dari program ini adalah memberikan ketenangan kepada para orang tua siswa.
Dengan memastikan anak mereka terhindar dari pergaulan bebas, pihak sekolah berharap dapat menciptakan rasa aman sekaligus menjaga moral para pelajar.
“Dengan program ini, para orang tua bisa lebih tenang mengetahui anaknya terhindar dari pergaulan bebas. Alhamdulillah semuanya negatif,” tulis narasi dalam video tersebut.
Baca Juga: Jelang Turnamen Mandiri U20 Challenge Series 2025, Timnas U20 Gelar Latihan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo
Langkah yang diambil oleh sekolah di Cianjur ini menjadi salah satu upaya preventif untuk menghadapi isu pergaulan bebas yang dinilai semakin marak di kalangan remaja.
Selain memastikan siswi berada dalam kondisi aman, program ini juga bertujuan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga diri dan menghindari perilaku yang berisiko terhadap masa depan mereka.
Pihak sekolah bersama dinas terkait berharap, program seperti ini dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi siswa tetapi juga untuk keluarga mereka.
Baca Juga: Nikmati Sensasi Berkemah di Tengah Danau, Nusa Manona Pangalengan Bandung Cocok Banget Buat Healing Cantik!
Dengan adanya tes kehamilan di SMA, para orang tua diharapkan lebih tenang dan mendukung pendidikan anak-anak mereka dalam suasana yang lebih kondusif.
Video viral yang memperlihatkan pelaksanaan tes kehamilan di SMA mendapat tanggapan beragam dari masyarakat.
Banyak warganet yang memuji langkah tersebut sebagai inovasi positif untuk melindungi siswi dari dampak negatif pergaulan bebas.
Baca Juga: Tewaskan 20 Orang, Ini Kendala Tim SAR Saat Evakuasi Korban Bencana Tanah Longsor di Pekalongan
Beberapa warganet bahkan mengapresiasi program ini sebagai bentuk perhatian sekolah terhadap para siswi dan keluarganya.
“Bagus sih, ku sebagai ibu setuju. Kita tuh gak bisa ngontrol anak kita di luar, dengan siapa dia bergaul,” komentar seorang warganet.
“Bagus nih, jadi anak sekolah pasti takut hamil. Kalau takut hamil, pasti gak berani pacaran yang aneh-aneh,” tulis warganet lainnya.
Baca Juga: Imlek 2025 : Master Feng Shui Ramalkan Sektor Bisnis Ini yang Bakal Menguntungkan di Tahun Ular Kayu
Namun, beberapa warganet juga mengangkat isu etika dan privasi dalam pelaksanaan program ini.
Ada yang menyarankan agar sekolah lebih berhati-hati menjaga kerahasiaan hasil tes untuk melindungi siswi yang mungkin mendapatkan hasil positif.
“Programnya sangat bagus, tapi alangkah baiknya kalau ada yang positif jangan disebarluaskan,” tulis salah satu pengguna TikTok.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Presiden AS Donald Trump Tegaskan Perubahan Penanganan Bencana Usai Kebakaran Los Angeles
Melalui program ini, pihak sekolah berharap dapat menanamkan kesadaran kepada para siswa tentang pentingnya menjaga moral dan perilaku yang baik.
Selain itu, langkah ini juga diharapkan dapat menekan angka perilaku menyimpang yang sering menjadi kekhawatiran masyarakat.
Dengan adanya program tes kehamilan di SMA sebagai langkah pencegahan pergaulan bebas, program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan mendukung pembentukan karakter positif bagi para siswa.***