Disebutkan pula korban sudah tiga kali mengganti jadwal piket demi memenuhi permintaan pihak mahasiswi, namun pihak tersebut tetap merasa tidak puas.
Percakapan tersebut juga mengungkapkan sebelum insiden pemukulan, korban baru saja pulang dari jadwal jaga di stase anak sekitar pukul 16.00 WIB.
Tak lama setelah itu, korban menerima telepon dari ibu mahasiswi yang memintanya untuk bertemu dan berujung pada insiden penganiayaan.
Untuk itu, pihak kampus pun bersiap untuk menindaklanjuti kasus penganiayaan yang dialami Luthfi hingga mengalami luka memar di bagian wajah.
Baca Juga: Adu Harga Pasar Timnas Indonesia vs Laos di Piala AFF 2024, Siapa Pemain Paling Mahal?
Hal itu disampaikan langsung oleh Dekan Fakultas Universitas Sriwijaya dr Syarif Husin atas kasus penganiayaan yang dialami Luthfi.
"Kami prihatin dengan insiden yang menimpa salah satu peserta didik kami yang sedang melakukan pembelajaran profesi di RS Siti Fatimah.
Setelah mendapatkan laporan tersebut kami langsung melakukan rapat koordinasi dengan pihak kampus," ujar dr Syarif Husin, dikutip RBG.id dari detikhealth pada Jumat, 13 Desember 2024.***