Namun, Satria memiliki mimpi untuk bisa duduk di bangku universitas.
Oleh karenanya, dirinya bertekad untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi agar dapat merubah kehidupan keluarga.
Baca Juga: Ini Alasan Ibu Hamil Sering Lapar Saat Tengah Malam, Ternyata Ada Kaitannya dengan Hormon Ini
Mimpi untuk bisa duduk di universitas tidak pernah dipadamkan.
Ia mencari cara untuk bisa ke luar negeri, hingga akhirnya menemukan cara untuk bisa bekerja di Eropa.
Dengan tekad yang kuat, Satria diterima di kapal pelayaran sungai di Jerman.
Ia pun menambah kemampuan bahasanya dengan belajar Bahasa Inggris.
Sembari bekerja, ia tetap mengirimkan uang ke kampung halamannya dan juga mengumpulkan uang untuk bisa kuliah di Liverpool, Inggris.
Saat kuliah Satria memiliki banyak pekerjaan untuk bisa mengejar mimpinya untuk bisa terus kuliah. Bahkan, ia menjadi mahasiswa terbaik dengan prediket First Class.
Ia pun mendapat undangan untuk bekerja di salah satu perusahaan akuntansi terbesar di dunia.
Kini, Satria sudah mewujudkan semua mimpinya untuk bisa memberangkatkan haji orang tua, memiliki rumah dan mobil di Liverpool.
Ia menuturkan, separuh jiwanya pergi saat ibunya tiada.
"Separuh jiwa saya pergi saat ibu saya meninggal," ungkap Satria Ponde
Namun, saat ini Satria mampu menikmati kehidupannya, denga keliling dunia dan menjenguk keluarganya yang di Indonesia.