RBG.id -- Warga di Desa Sugihan, Ketegangan warga Desa Sugihan, Kecamatan Kampak, Kabupaten Trenggalek tengah dihebohkan soal isu pimpinan pondok pesantren Mambaul Hikam yang diduga menghamili salah santriwatinya.
Santriwati tersebut pun dikabarkan sudah melahirkan sosok bayi yang diduga hasil kejahatan seksual seorang pimpinan pondok pesantren Mambaul Hikam.
Isu tersebut kian memanas hingga warga menggeruduk pondok pesantren Mambaul Hikam untuk menemui pimpinan pondok pesantren Mambaul Hikam pada Minggu, 22 September 2024.
Namun, aksi penggerebekan itu membuat warga kecewa lantaran tak bisa menemui sosok yang diduga sebagai pelaku kejahatan seksual tersebut.
Amarah warga akhirnya berlanjut hingga mendatangi balai desa untuk menuntut agar korban, pelaku atau setidaknya perwakilan pondok pesantren bisa menemui warga.
Kasus tersebut sangat membuat geram warga setempat hingga pihak kepolisian turun ke lokasi untuk mengamankan situasi dan juga merespons terkait kasus yang tengah ramai tersebut.
Salah seorang perwakilan desa, Imam Safii, mengungkapkan meski kecewa, warga akhirnya menerima penjelasan dari pihak kepolisian.
Polisi yang hadir di lokasi juga memastikan, kasus ini sedang dalam proses penyidikan dan akan ditangani sesuai hukum yang berlaku.
“Tadi warga sudah mendengar dari pernyataan dari bapak Wakapolres kalau kasusnya saat ini sudah dinaikkan ke penyidikan, dan memberikan jaminan bahwa kasus ini akan ditindaklanjuti dengan serius,” ungkap Imam Safii, dikutip RBG dari Tribun Mataram, pada Selasa, 24 September 2024.
Ketua PC GP Ansor Trenggalek, Agus Muhammad Izzudin Zakki, mengungkapkan warga sebenarnya ingin agar pelaku dan korban dihadirkan dalam aksi damai.
Namun, ia menegaskan semua pihak harus menghormati aturan hukum dan tidak main hakim sendiri.