"Warga memang mendesak agar pelaku dan korban dihadirkan," ucap Gus Zakki, sapaan Agus Muhammad Izzudin Zakki
"Namun, proses hukum sudah berjalan, dan pelaku akan segera dimintai pertanggungjawaban oleh pihak berwenang." tambahnya.
Gus Zakki juga menegaskan, Ansor dan Banser akan terus mengawal jalannya kasus ini hingga tuntas serta memastikan hukum ditegakkan secara adil dan transparan tanpa intervensi dari pihak manapun.
Aksi warga ini dipicu oleh dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren yang menyebabkan seorang santriwati hamil hingga melahirkan seorang bayi.
Saat aksi berlangsung, warga hanya ditemui oleh perwakilan dari Polres Trenggalek, sementara pihak pondok pesantren yang diharapkan hadir tidak tampak.
Setelah mendapatkan penjelasan dari polisi, massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 23.59 WIB.
Pihak keluarga korban dan warga berharap aparat penegak hukum (APH) benar-benar menepati komitmen dalam menangani kasus dugaan kekerasan seksual yang melibatkan seorang kiai.
Keraguan masyarakat semakin besar karena kasus ini belum menemukan kejelasan, meski sudah berlangsung berbulan-bulan.
Sementara bayi yang diduga hasil dari perbuatan tersebut, kini telah berusia sekitar 60 hari.
Imam menyebutkan, warga hingga kini diminta untuk sabar dalam menunggu kepastian hukum yang tengah diproses.
Namun, hingga saat ini pihak penyidik belum memberikan batas waktu kapan kiai tersebut akan dipertemukan dengan korban atau kapan langkah penahanan akan dilakukan.
Artikel Terkait
Larang Jemaat Kristen Beribadah, Pj Wali Kota Bekasi Siap Panggil Mas Sriwati Terkait Video Viral ASN Intoleran
Tak Cuma Utang Piutang, Cemburu Sesama Jenis Jadi Motif Pembunuhan Aqilatunnisa
MIRIS! Tiga Anggota DPRD Mentawai Ditangkap Usai Pesta Narkoba di Padang, Padahal Baru Dilantik
KPU Kota Bogor Umumkan Hasil Pengundian Nomor Urut Paslon, Cawalkot Pilihan Kamu Nomor Berapa?
Ada Aksi Demonstrasi Depan Kampus, IPB Minta Ini kepada Warga Sekitar