Udin menekankan pentingnya peran sekolah dalam memberikan bimbingan kepada siswa serta mencegah terjadinya aksi perundungan dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyuluhan.
"Itu sudah menjadi tanggung jawab sekolah untuk membimbing siswa dan menangani masalah seperti ini. Kami juga berkolaborasi dengan kepolisian untuk memberikan edukasi agar tindakan seperti ini tidak terulang," tambah Udin.
Menurut Udin, kejadian tersebut dipicu oleh kesalahpahaman antar siswa, dan saat ini pihak sekolah telah mengambil langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pihak Sekolah Berikan Klarifikasi
Menanggapi video viral tersebut, Kepala SMPN 3 Gowa, Ma'ruf, memberikan klarifikasi terkait kabar yang menyebut korban perundungan tersebut meninggal dunia.
Dalam sebuah video klarifikasi, Ma'ruf menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Baca Juga: Ragam Tuntutan Ribuan Pengemudi Ojol dan Kurir dalam Demo Hari ini, Tak Sudi Kena Potongan 30 Persen
"Berita yang menyatakan bahwa korban meninggal tidak benar. Kedua siswa yang terlibat, baik korban maupun pelaku, kini sudah kembali mengikuti pembelajaran di sekolah," jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pihak sekolah bersama Polres Gowa telah memediasi antara kedua belah pihak, yaitu korban dan pelaku, serta orang tua mereka untuk menyelesaikan masalah ini.
Ma'ruf berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Orang tua korban dalam video yang sama juga menegaskan bahwa anaknya tidak meninggal dunia, seperti yang sempat tersebar di media sosial.***