Sebanyak 3 terduga pelaku masih buron, menyebab publik bertanya mengapa kepolisian tak bisa menuntaskan kejadian delapan tahun lalu itu.
Sejumlah netizen di sosial media menduga adanya hal janggal yang menghalangi proses penyelidikan pada kasus ini, terutama perihal ketiga pelaku yang lenyap bak ditelan bumi.
Sebagai informasi, kasus ini bermula pada Agustus 2016 silam. Vina dan kekasihnya, Eky, menjadi sasaran 11 anggota geng motor.
Bahkan, Vina mendapat perlakuan keji dari kesebelas tersangka. Sekujur tubuhnya habis dilumat tanpa prikemanusiaan.
Kini, kasus Vina Cirebon kembali mencuat ke permukaan, seiring dengan suksesnya Film Vina Sebelum 7 Hari yang hingga berita ini dimuat sudah ditonton lebih dari 3,5 juta kali.
Keluarga Vina berharap kasus yang menewaskan gadis berusia 16 tahun itu dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya.
Sejak awal viral, terdapat informasi yang mengatakan jika kasus ini seolah ditutup paksa sebab ada seorang pelaku yang dikatakan anak polisi.
Menanggapi hal tersebut, Marliyana, kakak Vina, belum lama ini buka suara mengenai dugaan pelaku yang masih buron sebagai anak polisi.
"Ungkapan itu saya dengar dari rekaman yang ada di ponsel almarhumah," ungkap Marliyana saat diwawancarai bersama Hotman Paris di Mall Central Park, Jakarta Barat, 16 Mei 2024.
Polda Jabar dan Ayah Eki Kompak
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, membantah bahwa tiga terduga pelaku yang masih buron adalah anak polisi.
"Saya tegaskan, ketiga pelaku DPO bukan anak polisi. Sedangkan korban, pacar Vina, adalah anak polisi," kata Jules pada 17 Mei 2024.
Ayah Eky, Muhammad Rizki Rudiana, yang juga menjadi korban dalam kasus ini, adalah anak dari Kapolsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota, Iptu Rudiana.
Rudiana meminta masyarakat tidak menambah penderitaan keluarganya melalui pernyataan di akun Instagram pribadinya @rudianabison.
"Sebagai orang tua kandung dari almarhum Muhammad Rizki Rudiana atau Eki, saya mohon agar warga negara Indonesia tidak menambah derita kami," ungkapnya.***