RBG.ID -- Hampir sepekan berlalu, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar) terus meningkat.
Diketahui, banjir bandang melanda sejumlah daerah di Sumatra Barat pada 11 hingga 12 Mei 2024. Bencana alam tersebut membuat akses jalan Payakumbuh - Padang terputus.
Dalam sejumlah video yang dilihat redaksi RBG.ID, nampak kawasan Lembah Anai dengan kondisi yang memprihatinkan. Sebuah kafe tepi sungai pun turut hanyut diterjang air.
Baca Juga: Gunung Satu Ini Ketinggiannya Mudah Dijangkau Lho, Inilah 3 Rekomendasi Wisata di Semarang
Menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sumatra Barat, hingga saat ini sebanyak 67 orang dilaporkan meninggal dunia dan 20 orang masih belum ditemukan.
"Hingga hari ini, 67 orang telah dinyatakan meninggal dunia, sementara 20 orang lainnya masih dilaporkan hilang," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dilansir detikSumut, Kamis (16/5/2024).
Selain itu, tercatat 37 orang mengalami luka-luka dan 3.396 jiwa harus bermalam di tenda pengungsian.
Suharyanto menegaskan bahwa pihaknya bersama tim terkait akan terus mencari 20 orang yang masih hilang hingga semua korban berhasil ditemukan.
"Kami masih terus mencari masyarakat yang hilang dan menjadi korban hingga benar-benar ditemukan. Saat ini, jumlah korban meninggal telah mencapai 67 orang dari sebelumnya 50 orang," jelasnya.
Dampak bencana ini paling parah terjadi di tiga kabupaten di Sumbar, yaitu Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang. Pembersihan sisa-sisa material bencana juga masih berlangsung.
Dalam beberapa hari ke depan, BNPB akan terus memantau daerah-daerah yang terdampak parah akibat bencana ini.
Selain itu, mereka juga mewaspadai potensi bencana susulan karena curah hujan yang tinggi dengan menurunkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dari BMKG.