RBG.ID - Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, mengalami erupsi dahsyat pada Minggu, 3 Desember 2023. Ketinggian semburan abunya menembus awan. Tentu saja ketinggian letusan tidak tercatat oleh Observatorium Gunung Api Marapi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, melaporkan 14 dari 16 wilayah pengelolaan wilayah tersebut rusak akibat abu vulkanik dan hujan batu pascaerupsi Gunung Marapi.
Berikut ini sederet fakta Gunung Marapi yang meletus.
1. Gunung Marapi Alami Erupsi hingga Hasilkan Kolom Abu Vulkanik Capai 3.000 Meter
Berdasarkan laman BNPB, pada Senin (4/12/2023), gunung marapi yang berada di ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut itu meletus dan mengeluarkan abu material vulkanik lebih dari 3.000 meter dari puncak kawah disertai suara gemuruh.
Berdasarkan hasil rekaman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tercatat letusan Gunung Marapi berkekuatan 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik.
2. Erupsi Gunung Marapi Turun Hujan Abu di beberapa wilayah
Menurut sumber yang sama, Tim Pengendalian dan Operasional Pusat (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam Ade Setiawan mengatakan, hujan abu akibat letusan Gunung Marapi terjadi di kawasan Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
Berdasarkan laporan awal dari lapangan Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, hujan abu vulkanik turun dengan intensitas tinggi hingga membuat Nagari Lasi jadi sangat pekat dan gelap.
3. Tercatat 14 Kecamatan Agam Diguyur Hujan Abu Vulkanik
Dilaporkan ada 14 kecamatan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat dilaporkan tertutup abu vulkanik pascaerupsi Gunung Marapi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Sumatera Barat melaporkan, sebanyak 14 dari 16 kecamatan di wilayah itu terdampak hujan abu dan batu akibat erupsi Gunung Marapi.