RBG.ID - Mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ditemukan tewas dengan dugaan bunuh diri di rumah kos di daerah Tembalang, Jawa Tengah.
Elsa Noviana alias EN, sebagai salah satu penghuni kos yang berada di kawasan Bulusan Selatan VII, Kelurahan Bulusan Kecamatan Tembalang, Semarang.
Korban diketahui sedang menempuh pendikan di semester XI Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Baca Juga: Ini Pesan Terakhir di Surat Wasiat Mahasiswi Udinus Semarang yang Tewas Diduga Bunuh Diri di Kamar Kos
Penemuan jasad Elsa Noviana, pertama kali diketahui oleh pacar korban yang bernama Alfa, warga Tangerang.
Elsa Noviana ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan posisi tubuhnya terlentang di atas kasur di dalam kamar kos, Tembalang.
Penemuan jasad Elsa Noviana, diketahui saat Alfa datang ke tempat kos korban namun mendapati pintu kamar korban dalam keadaan tertutup dan terkunci.
Setelah itu, Alfa pun menelpon rekan kerja Elsa Noviana, Kuncoro, untuk menanyakan terkait pacarnya tersebut.
Baca Juga: Harga Tiket Konser Niall Horan di Jakarta, Paling Murah Rp 1,2 Juta Belum Termasuk Pajak
"Pacarnya itu manggil-manggil tapi nggak ada respon sama sekali. Akhirnya pacarnya nelpon saya," kata Kuncoro, di lokasi kejadian, Rabu (11/10/2023).
Sesampainya di kos Elsa Noviana, Kuncoro juga berusaha memanggil korban melalui celah jendela tapi tidak ada respon yang diterima.
"Akhirnya, manggil ibu kos, minta bantuan untuk buka pintu kamar, pakai duplikat. Ternyata sudah tidak bergerak sama sekali. Pertama aku deketin tanganku ke hidungnya, nggak ada nafas sama sekali," tutur Kuncoro.
Baca Juga: Aqua Mulai Produksi di Cianjur Sejak Tahun 2011, Ternyata Begini Berbagai Tahapan Prosesnya
Elsa Noviana merupakan teman kerja Kuncoro di sebuah tempat usaha makanan bernama Burwaow di kawasan Jalan Mulawarman, Kecamatan Tembalang, Semarang.
Kepala Unit Reskrim Polsek Tembalang belum bisa memberikan kesimpulan atas alasan meninggalnya Elsa Noviana.
Iptu Mukhlisin mengatakan bahwa di pemeriksaan awal dan TKP tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. (jpc)