daerah

Kakak Kelas Colok Mata Bocah SD hingga Buta, Dispendik Gresik Pertimbangkan Mutasi Kepsek SDN 236

Minggu, 17 September 2023 | 13:21 WIB
Kepala Sekolah SDN 236 Gresik Umi Latifah usai mediasi. SAH menjadi korban bullying yang dilakukan kakak kelasnya hingga buta karena dicolok dengan tusuk bakso. (Galih Wicaksono/Jawa Pos)

RBG.ID - Dinas Pendidikan Pemkab Gresik mengusut kasus bullying yang menimpa bocah kelas 2 sekolah dasar (SD) berinisial SAH (8) dicolok kakak kelasnya dengan tusuk bakso hingga buta.

Dispendik langsung merespon kejadian di UPT SDN 236 Gresik itu untuk menyelidiki kejadian bullying tersebut.

Bahkan jabatan Umi Latifah sebagai Kepala UPT SDN 236 menjadi pertimbangan Dispendik untuk dimutasi.

Baca Juga: Terungkap! Mertua Fredy Pratama Ternyata Bos Kartel Narkoba di Segitiga Emas

Sekretaris Dispendik Pemkab Gresik Herawan Eka Kusuma mengatakan akan memanggil pihak sekolah ke Dispendik pada Senin (18/9/2023) besok.

Pemanggilan tersebut untuk memintai keterangan atas kejadian bullying ini.

"Akan menjadi pertimbangan kami untuk memberi sangsi kepala sekolah. Salah datu pertimbangannya memindahkan kepala sekolah," ucapnya.

Pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian. Pihaknya hanya melakukan mediasi agar proses berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tahap 1 Langsung Ludes, Tahap 2 Dibuka Minggu Depan, Begini Caranya

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 236 Gresik Umi Latifah enggan bicara banyak usai mediasi antara Polres Gresik, Dinas Pendidikan, dan orang tua.

Sebagai informasi, peristiwa tragis itu terjadi pada tanggal 7 Agustus lalu. Kakak kelas meminta uang kepada SAH, lalu menusuk mata kanannya dengan tusuk bakso hingga berdarah karena tidak diberi uang.

Samsul Arif, ayah SAH geram dengan pihak sekolah yang dianggap tidak serius menangani kasus tersebut.

Baca Juga: Jadwal Final Hongkong Open 2023: Head to Head Apriyani Siti Fadia VS Pearly Tan Thinaah M

Saat mata kanan SAH berdarah, sang anak hanya bisa menangis sambil merasakan sakit.

SAH tidak mendapatkan empati dan perhatian dari pihak sekolah. Malahan bercak darah yang menempel di baju SAH hanya dianggap saos.

"Kami sangat menyayangkan, tidak ada perhatian malah mengira itu saos," ucap Samsul Arif.

Ironisnya, mata SAH dianggap tidak terjadi apa-apa karena secara kasat, mata itu seperti mata normal. (jpc)

Ikuti berita menarik lainnya di Google News

Tags

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB