Minggu, 21 Desember 2025

Diduga Terpapar Zat Kimia, Penyebab Ratusan Santri di Tamansari Keracunan Massal

- Kamis, 24 Agustus 2023 | 15:48 WIB
Santri pondok pesantren (ponpes) Minhaj Shahabah, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, yang sempat mengalami keracunan massal sudah beraktivitas seperti biasa.  (Foto: Arifal/Radar Bogor)
Santri pondok pesantren (ponpes) Minhaj Shahabah, Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, yang sempat mengalami keracunan massal sudah beraktivitas seperti biasa. (Foto: Arifal/Radar Bogor)

RBG.ID-BOGOR, Beberapa hari lalu, ratusan santri Ponpes Minhaj Shahabah Desa Sukamatri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, keracunan diduga karena terpapar zat kimia.

Penyebab keracunan massal ratusan santri ini disampaikan pihak Pondok Pesantren Minhaj Shahabah kepada Radar Bogor (RBG.ID Group), Kamis (24/8/2023).

Sekertaris Yayasan Ponpes Minhaj Shahabah, Mufid memaparkan, dari hasil pemeriksaa di tiga rumah sakit berbeda, penyebab keracunan karena para santri ini terpapar zat kimia.

Baca Juga: Perahu Milik Nelayan di Alur Sungai Eretan Indramayu Terbakar, Kepulan Asap Hitam Membumbung Tinggi

Zat kimia itu masuk dalam penyajian makanan atau food poisoning. “Diagnosa dokter penyebab keracunan massal itu bukan bakteri dan virus. Melainkan adanya terindikasi zat kimia yang terlalu banyak,” katanya kepada Radar Bogor, Kamis (24/8/2023).

Dia menjelaskan, zat kimia itu diduga berasal dari tempat penyajian makanan yang dibeli dari luar pondok pesantren.

“Zat kimia Itu timbul dari styrofoam yang dipanaskan, seperti seblak dan mie,” tuturnya.

Mufid mengklaim, keracunan massal yang menimpa 126 santriwati itu bukan dari makanan yang diberikan pondok pesantren.

Baca Juga: Buntut Kasus Tewasnya Mahasiswi IPB Saat Penelitian di Laboratorium, 10 Saksi Bakal Diperiksa Polisi

Ia menilai, jika keracunan tersebut diakibatkan oleh makanan dari ponpes, maka akan menimpa semua santri lainya.

“Kalau dari makanan yang disediakan pesantren, tentunya semuanya mengalami hal serupa. Ini tidak, hanya sebagian santriwati saja,” paparnya.

Kata dia, santriwati bisa membeli makanan dari luar, bukan saja makanan dari pondok pesantren. Selain itu, keracunan terjadi waktu kunjungan orang tua. “Jadi saat ada kunjungan orang tua” paparnya.

Sementara itu, untuk santriwati yang alami keracunan sendiri, saat ini sudah berangsur membaik. “Sudah sembuh semua, tidak ada lagi yang dirawat,” tukasnya. (all)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X