Kasus Bayi Tertukar di RS Sentosa, Polres Bogor Janji Ditangani Secara Profesional

RBG.ID-BOGOR, Belakangan ini warga Bogor dihebohkan dengan kasus bayi tertukar saat dilahirkan di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor. Kasus bayi tertukar ini dialami Siti Mauliah.

Kasus ini terjadi ketika warga Ciseeng, Kabupaten Bogor ini melahirkan anak secara Caesar di Rumah Sakit (RS) Sentosa. Bayi lelaki yang terlahir dalam kondisi sehat tersebut merupakan anak keempat dari pernikahannya dengan Muhammad Tabrani.

Namun, kasus bayi tertukar ini diketahuinya setelah setahun melahirkan. Kasus ini pun sudah dilaporkannya ke Polres Bogor.

Baca Juga: Ribuan Peserta Dilibatkan dalam Kirab Bendera Raksasa di Kota Bogor yang Berlangsung Besok

Polres Bogor telah menerima pelapor dan telah menerima audiensi terkait tertukarnya bayi tersebut. Polres Bogor memastikan akan menindaklanjuti kasus tersebut sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro yang diwakili Wakapolres Bogor Kompol Fitra Zuanda mengatakan, mereka sudah menerima ibu yang anaknya tertukar.

"Telah kami lakukan audensi. Kami telah mendengarkan cerita dan harapan-harapan dari ibu yang anaknya tertukar. Kami akan layani secara profesional tanpa mengenyampingkan prosedur," terangnya.

Kasus ini, sambungnya, akan ditangani unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Polres Bogor.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sukabumi 12 Agustus 2023, Cek Sebelum Habiskan Akhir Pekan di Luar Ruangan

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro mengatakan, pengaduan ini akan menjadi sebuah dasar dalam pendalaman dalam mekanisme proses penyelidikan.

"Penyelidikan nanti akan kami lakukan langkah-langkah teknis dan taktis hingga peristiwa ini menjadi terang benerang. Apakah ada unsur pidana yang terjadi dalam peristiwa atau kejadian ini," paparnya.

Dari keterangan sang ibu, terangnya, mereka dapatkan melalui kuasa hukumnya. Saat itu, sang ibu baru saja melaksanakan persalinan di sebuah rumah sakit wilayah Bogor.

Kemudian sesaat setelah dilakukan persalinan, sang ibu sudah merasa anaknya diduga tertukar. Setelah dilakukan klarifikasi dan mediasi dengan pihak rumah sakit dilakukanlah tes DNA.

Hasil DNA tersebut tidak identik, atau bayi bukan anak dari sang ibu. Makanya, peristiwa ini dilaporkan kepada pihak kepolisian. "Tentunya aduan ini akan kami tindak lanjuti," ujarnya.