Bak Cerita Sinetron, Anaknya Tertukar Usai Dilahirkan, Ibu Asal Ciseeng Ini Polisikan Pihak Rumah Sakit

RBG.ID-BOGOR, Bak kisah sinetron, seorang ibu bernama Siti baru mengetahui kalau bayi yang selama ini disapihnya bukan anak kandungnya. Setahun lalu, Siti melahirkan anaknya di RS Sentosa Bogor.

Namun, bak kisah dalam dongeng, anak yang dilahirkannya diduga tertukar setelah dilahirkan. Kisah nyata ini dialami sendiri oleh Siti Mauliah, warga asal Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Perempuan berusia 37 tahun ini pun menanti kejelasan mengenai anaknya yang sempat tertukar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, tahun lalu.

Baca Juga: Seorang Ibu di Gunung Putri Diduga Siram Bayinya dengan Air Panas, Polisi Lakukan Penyelidikan

“Tanggal 18 Juli 2022 lahir Cesar dan saya sempat kasih ASI seharian dan benar lihat anak saya. Besoknya berubah jadi yang lain,” kisah Siti saat ditemui wartawan Radar Bogor (RBG.ID Group) di kediamannya di Kecamatan Ciseeng, Rabu (9/8/2023).

Ia tak habis pikir, prosedur rumah sakit seharusnya membiarkan bayi di ruangan khusus selama 24 jam. Setelahnya, baru diserahkan ke orang tuanya. Namun, hal berbeda dialami dirinya bersama sang suami.

“Saya sudah mulai curiga ada perawat ke rumah dengan menanyakan gelang bayi. Alasannya buat kunjungan pihak Jhonson,” jelas istri Muhamad Tabrani (52) ini.

Ternyata, kecurigaannya memang beralasan. Sejak awal, diduga ada kesalahan prosedur di RS terhadap kelahiran anaknya. Ia menyayaggkan sikap RS yang tidak jujur maupun memberikan informasi.

Baca Juga: Buntut Aksi Kontroversi Matty Healy, Good Vibe Festival Malaysia Tuntut The 1975 Ganti Rugi Miliaran Rupiah

“Kenapa tidak terus terang kalau ada kesalahan prosedur dan mereka tidak jujur sejak awal. Baru diketahui sesudah kami pulang,” kecewanya.

Anak Siti yang sudah dirawat selama setahun memang terbukti bukan darah dagingnya sendiri. Hal itu terbukti lewat tes DNA yang dikantonginya bersama tim kuasa hukumnya.

Kuasa Hukumnya, Rusdy Ridho menambahkan, pihaknya sudah mengadakan audiensi dengan pihak RS Sentosa. Bahkan, pihaknya sudah meminta tes DNA terhadap anak pasien A. Pihak RS pun menyarankan untuk tes DNA di Jakarta.

“Selang 10 hari kemudian dan dikumpulkan dua keluarga. Hasil tes DNA bahwa sampel A (Siti) dan B (anak) negatif atau bukan anak biologis dari pasien A,” paparnya.

Baca Juga: Sadis! 5 Alumni IPDN Dikeroyok Oknum ASN Pemprov Lampung Saat Magang, Dihajar Hingga Tak Sadarkan Diri