"Ini tantangan untuk kita (agar anak tersebut bisa baca tulis)," tegasnya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut! Sebuah Minibus di NTT Hilang Kendali Hingga Terbalik, Telan Korban Jiwa
Tanpa memandang masalahnya, Agus merasa bahwa pihaknya mempunyai tanggung jawab khusus untuk memastikan bahwa anak-anak ini akan bisa membaca di masa depan.
"Ayo kita dorong, bantu untuk bisa membaca," tegasnya.
Agus mengatakan langkah ke depan yang akan ditempuh sekolah dengan mengelompokan anak sesuai kompetensinya masing-masing.
Baca Juga: Sosok MNZ, Mahasiswa UI yang Ditemukan Tewas Terbungkus Plastik yang Diduga Dibunuh Seniornya
Agus mengakui bahwa dirinya sudah memberikan arahan terkait hal ini.
"Tadi sudah berkumpul dengan guru. Ayo dari 32 anak itu kita kelompokan, misalnya ada yang hanya perlu dilancarkan (membaca), kita kelompokan," ungkap Agus.
Agus menuturkan bahwa para guru harus tetap bersemangat, memberikan waktu dan perhatian, guna memastikan bahwa anak-anak ini akan sejajar dengan siswa-siswa lainnya di masa depan.
Baca Juga: Heboh! Mahasiswa UI Ditemukan Tewas Terbungkus Plastik di Kosan Depok
"Bagi saya, tiap anak punya bakat, minat, kecerdasan masing-masing," tegasnya.
Saat ditanya soal kemungkinan ada masalah atau kesulitan khusus yang dialami oleh siswa-siswa ini dalam hal membaca, Agus menuturkan bahwa hal ini akan diinvestigasi lebih lanjut.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News.
Artikel Terkait
3 Waktu yang Tepat untuk Membaca Ayat Kursi
Pentingnya Membaca Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi
4 Keutamaan Membaca Doa Qunut saat Sholat Subuh, Salah Satunya Terhindar dari Penyakit
Adab dan Keutamaan Membaca Al Quran di Bulan Kelahirannya, Ramadan
Tips & Trik: Cara Membaca Pesan WhatsApp Secara Diam-Diam Tanpa Diketahui Pengirimnya