Terdampak Proyek Jembatan Cikereteg Bogor, Pemilik Usaha Meradang hingga Siap Layangkan Somasi

RBG.ID - Para pemilik usaha yang terdampak proyek jembatan Cikereteg, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor menegaskan, alami kerugian besar, pasca penutupan total Jalan Raya Mayjen HE Sukma, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor akibat longsor yang terjadi beberapa bulan lalu.

Mereka pun berencana melakukan berbagai upaya demi memperjuangkan haknya, mulai dari melayangkan somasi kepada kontraktor proyek, hingga berkirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Harta Kekayaan Naik, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan Lapor ke KPK Tak Punya Mobil Hanya Motor Seharga Rp10 Juta

Aksi tersebut, sebagai akumulasi kekecewaan mereka terhadap pemerintah yang tidak kunjung merespons keluhan atas kerugian yang dialami sejak awal hingga berjalannya proyek yang sudah berlangsung lebih dari empat bulan tersebut.

Baca Juga: Daftar Harta Kekayaan Pejabat Pemkab Bogor, Kepala Dishub Paling Tajir, Kepala Dinas Koperasi UKM Terendah

Salah satu pemilik warung makanan, Zulkarnaen mengaku, mengalami penurunan omzet sejak dimulainya proyek.

Sebelum dilakukannya penutupan jalan, ia mengaku pendapatannya dalam sehari  bisa mencapai Rp600 hingga Rp700 ribu.

Namun, sejak jalur utama itu ditutup, omzetnya terus menurun drastis.

Baca Juga: Waspada Jalanan Licin! Simak Prakiraan Cuaca Kota Depok 22 Mei 2023

"Sejak jalan ditutup, dagangan kami tidak laku, cari uang Rp100 ribu saja sulit. Apalagi, makanan yang dijual tidak dapat bertahan lama," ungkap pria yang menjual lontong dan gorengan tersebut.

Sementara itu, pemilik toko lainnya Didin menjelaskan, semenjak jalur utama penghubung Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi itu ditutup, toko velg miliknya pun terpaksa tutup.

Sebelumnya, dalam sehari pendapatan dari usaha yang ia jalani sejak belasan tahun lalu itu bisa mencapai jutaan rupiah.

Baca Juga: Ketemu Presiden Ukraina di KTT G7, Jokowi Tawarkan Jembatani Perdamaian

"Bagaimana mau buka, akses ke tempat usaha saya saja ditutup total, terpaksa saya tutup juga toko saya. Sementara cuma itu usaha yang saya andalkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga, pusing lah," ungkapnya.