RBG.ID-BOGOR, Selama ini banyak penumpang yang menumpuk di shelter Biskita Transpakuan. Ini terjadi karena tingginya jumlah penumpang yang tidak sebanding dengan jumlah armada Biskita.
Direktur Angkutan Jalan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Tatan Rustandi berjanji akan melakukan evaluasi pada jarak antar armada Biskita yang beroperasi (high way).
“Ada dua pola yang diterapkan dalam operasional Biskita. Pola operasi di jam sibuk dan di luar jam sibuk. Kami akan mengoreksi manajemennya di jam tertentu, akan ada armada yang menjemput setiap 5 menit," ujarnya.
Baca Juga: Biskita di Kota Bogor Tidak Gratis Lagi, Kini Tarifnya Rp 4 Ribu, Wali Kota Bilang Begini
"Di jam sibuk jumlah armadanya akan lebih banyak,” ucapnya usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Penerapan Tarif Biskita, Sabtu (1/4/2023).
Upaya pengecilan jarak antar armada Biskita itu, diharapkannya bisa mengangkut lebih banyak penumpang yang akan naik pada jam sibuk.
Sementara itu, penerapan tarif pada moda Biskita Transpakuan akan segera diberlakukan dalam waktu dekat.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan kebijakan ini akan dimulai setelah ada penetapan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Bima menggaransi tarif yang diberlakukan tidak akan memberatkan masyarakat dan memberikan kemajuan pada aspek pelayanan Biskita.
“Pelayanannya akan semakin baik. Shelter bus dan profesionalitas supir akan menjadi atensi kami,” tegasnya.(fat)
Artikel Terkait
Naik BisKita Masih Gratis, Pemkot Bogor Belum Tetapkan Tarif
Biskita Segera Berbayar, Manager Proyek Bilang Begini
Penumpang Minta Armada Biskita Ditambah, Ini Alasannya!
Penumpang Menumpuk, Dewan Minta Pemkot Penuhi Kebutuhan Armada Biskita
Bima Arya Tegaskan Tidak Ada Penambahan Armada BisKita