Bima Arya Tegaskan Tidak Ada Penambahan Armada BisKita

RBG.ID-BOGOR, Kurangnya unit Biskita Transpakuan yang mengaspal membuat para penumpang kerap menunggu lama dan menumpuk di halte. Meski begitu, Pemerintah Kota Bogor tidak akan menambah jumlah unit Biskita.

Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya usai menghadiri acara bersih-bersih Sungai Ciliwung pada Hari Peduli Sampah Nasional di Kebun Raya Bogor, Sabtu (25/2/2023).

Bima Arya mengakui penumpukan terjadi akibat sedikitnya jumlah Biskita. Akan tetapi dirinya tidak akan menambah jumlah bis di koridor yang sama.

Baca Juga: Penumpang Menumpuk, Dewan Minta Pemkot Penuhi Kebutuhan Armada Biskita

"Ya itu karena jumlah busnya sedikit. Tapi, kami tidak menambah bus di koridor yang sama melainlam menambah koridor lain," terangnya.

Pemkot Bogor berencana menambah 2 koridor yang saat ini belum beroperasi, yakni koridor 3 dan 4. Trayek yang dilayani koridor 3, yakni Terminal Bubulak hingga Sukasari.

Koridor ini memiliki panjang 25,4 kilometer (km). Sementara trayek dikoridor 4 melayani Ciawi hingga Ciparigi, sepanjang 36,0 kilometer.

Selain itu, Pemkot Bogor juga tengah menunggu hasil pembahasan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) soal pengusulan tarif Biskita.

Baca Juga: Naik BisKita Masih Gratis, Pemkot Bogor Belum Tetapkan Tarif

"Kami sudah usulkan tarifnya, sekarang sedang dalam proses pembahasan. Kami menunggu karena bola (keputusan) di BPTJ," tutur Bima Arya.

Ia menyatakan tarif yang diusulkan sudah melalui serangkaian proses kajian. Pihaknya juga berharap sistem pembayaran dapat terintegrasi dan berupa tiket terusan.

Namun dirinya tidak dapat memastikan sistem yang akhirnya diterapkan. "Nanti kita lihat sejauh mana itu bisa diterapkan," ucap dia.

Di waktu lain, Bima menegaskan penerapan tarif akan dilakukan pada tahun 2023 ini. Hal itu sempat disinggung dalam launching Calendar of Event (COE) Kota Bogor pada Jumat (17/2/2023).

Bima Arya menyebut penambahan koridor rencananya akan dilakukan pasa pertengahan tahun 2023. Sebab dirinya menilai aksesibilitas menjadi faktor penentu kesuksesan penyelenggaraan event pariwisata.