RBG.id - Kasus sindikat pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar masih menyita perhatian publik.
Pasalnya, pihak kepolisian berhasil menyita sebuah mesin cetak berukuran besar sebagai barang bukti dalam kasus dugaan sindikat uang palsu yang terungkap di UIN Alauddin Makassar.
Selain itu, aparat juga mengamankan alat pemotong yang digunakan untuk memotong uang palsu yang dihasilkan dari mesin cetak raksasa tersebut.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Kapolres Gowa AKBP Rheonald T. Simanjuntak.
"Mesin cetak, alat potong (barang bukti yang diamankan," Kata AKBP Rheonald dikutip RBG.id dari detikcom pada Rabu, 18 Desember 2024.
Rheonald mengungkapkan, dirinya belum mengetahui secara pasti jenis dan spesifikasi mesin cetak yang disita dalam kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Ia menambahkan, tim penyidik masih berkoordinasi dengan ahli terkait untuk mengidentifikasi lebih lanjut.
Mesin cetak tersebut diduga disita dari gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Selain itu, penyidik juga berhasil mengamankan uang tunai senilai Rp446 juta yang diduga merupakan uang palsu.
"Rp446.700.000 uang barang bukti yang kami temukan di dalam salah satu kampus tersebut, pecahan Rp100 ribu," tambahnya.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah berhasil menetapkan 15 orang tersangka dalam kasus peredaran dan pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Artikel Terkait
Heboh! Wisudawan UIN Alauddin Berani Tanya Cara Jadi Mantu Rektor, Jawabannya Bikin Gelak Tawa
Polisi Bongkar Sindikat Pabrik Uang Palsu di Kampus UIN Alauddin Gowa, Oknum Dosen dan Pegawai Diduga Terlibat
Heboh Dugaan Sindikat Pembuat dan Pengedar Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Begini Tanggapan Rektor
Bobroknya Kampus UIN Alauddin Jadi Pabrik Uang Palsu, Oknum Pegawai Perpustakaan Bongkar Kronologi Cetak Uang Palsu
Sosok Prof Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin yang Disorot Usai Kampusnya Dituding Jadi Pabrik Uang Palsu