Hanya Lulusan SMP dan Sempat Jadi Pengamen, Nasib Pilu Fransiskus Prayogokatsu Berbuah Manis hingga Miliki Pabrik Mi

Kini, ia telah sukses menjadi pengusaha mi dengan usaha yang cukup besar, meskipun hanya memiliki latar belakang pendidikan SMP.

Selama tinggal di Jakarta, Beno menghadapi berbagai tantangan dan menjadikannya pelajaran berharga.

Semangat pantang menyerah itu dibawanya kembali ke kampung halamannya di Bantul untuk melakoni usahanya.

Di tahun 2007, Beno berusaha bangkit setelah mengalami kebangkrutan, meski sempat jatuh kembali pada 2009.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Didesak Copot Jabatan Gus Miftah, Buntut Ucapan Tak Pantas kepada Penjual Es Teh

Dari berbagai pengalaman jatuh bangun, ia mempelajari pengorbanan adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan.

Banyak suka dan duka yang ia rasakan selama merintis karirnya sebagai pengusaha.

Bahkan, dalam membuka usaha pabrik mi, Beno tidak memiliki keterampilan membuat mi.

Sehingga, semua proses pembuatan mi ia pelajari mandiri secara otodidak. Lantaran tidak emmiliki keterampilan itu, Beno merasa banyak tantangan yang ia hadapi agar sukses memproduksi mi.

Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia Kontra Myanmar di Piala AFF 2024, STY Curhat Begini di Medsos

"Saya tidak punya skill untuk bikin mi. Ini adalah otodidak, saya belajar sendiri. Banyak pengorbanan yang harus saya korbankan untuk jadi mi itu," lanjutnya.

Meski usahanya sempat terguncang akibat gempa yang melanda Jogja pada 2006, Beno tetap tidak menyerah.

Kini, ia memiliki pabrik mi sendiri dengan mempekerjakan beberapa karyawan. Produk mi buatannya yang diberi nama 'Mie Reshik'.

Baca Juga: Sumber Kekayaan Gus Miftah, Dihujat Gegara Hina Pedagang Es Teh Saat Dakwah: Pemilik Ponpes hingga Bisnis Parfum