Meskipun awan tampak seperti benda padat yang mengambang, sebenarnya awan terdiri dari tetesan air atau kristal es yang sangat kecil dan tersebar dalam jumlah yang banyak.
"Awan tidak pernah jatuh ke Bumi sebagai gumpalan padat karena partikelnya sangat kecil dan ringan, tersebar dengan kerapatan rendah, dan arus udara," ungkap Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, dikutip RBG dari Kompas, pada Minggu, 17 November 2024.
Baca Juga: Rudy Susmanto Salurkan 400 Sak Semen untuk Warga Pabuaran Cibinong, Fokus Perbaikan Jalan dan Masjid
Ida menambahkan, awan yang tampak jatuh sebenarnya adalah presipitasi seperti hujan dan hujan es.
Hal itu dihasilkan oleh penggabungan tetesan air yang mengkristal menjadi cukup besar.
Di samping itu, awan yang tampak seolah menyentuh permuakaan bumi karena kondisi atmosfer.
Adapun faktor yang mempengaruhi, antara lain, perubahan atmosfer, topografi yang membawa awan ke area rendah, fenomena cuaca, dan efek visual yang seolah membuat awan tampak dekat.
Baca Juga: Sering Bikin Bumil Khawatir, Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Sate? Ini Kata Dokter
Namun, saksi mata yang menemukan awan kinton mengungkapkan benda gumpalan putih yang berbentuk awan kinton adalah busa.
Diketahui, gumpalan putih itu jatuh di wilayah tambang PT Adaro Energy Tbk, pada 15 November 2024.
Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Tbk, Febriati Nadira, mengkonfirmasi kebenaran informasi soal awan kinton. Namun, dirinya menjelaskan hal itu adalah busa.***
Artikel Terkait
Ada Fenomena Alam yang Cuma di Dua Dunia, Ini 3 Rekomendasi Wisata Unik di Indonesia yang Wajib Banget Kamu Coba
Beda dari yang Lain! Indahnya Geowisata Kawah Wayang, Hidden Paradise-Nya Pangalengan Bandung dengan Fenomena Asap Geothermal Eksotis Viral Abis
Ada Fenomena Laut Terbelah Disini Loh! Kuy Intip 3 Rekomendasi Wisata di Bima Nusa Tenggara Barat
Cuma Ada Disini! Ada Fenomena Alam yang Luar Biasa, Inilah 3 Rekomendasi Wisata di NTT
Aneh Banget, Fenomena Sinkhole Muncul di Seoul dan Kuala Lumpur