RBG.id -- Dalam rangka memperingati Bulan Pengurangan Risiko Bencana, Pemerintah Kabupaten Bogor menyelenggarakan Tangguh Festival 2024 di halaman kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Acara ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana yang dapat mengancam wilayah Kabupaten Bogor.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspem Kesra) Kabupaten Bogor, Zainal Ashari, yang hadir mewakili Pj. Bupati Bogor, menyatakan bahwa Bulan Pengurangan Risiko Bencana adalah kesempatan untuk refleksi sekaligus strategi meningkatkan kesadaran dan koordinasi dalam menghadapi risiko bencana yang semakin meningkat.
Baca Juga: Viral Joget Sadbor Kampung Live Streaming TikTok, Gunawan Bisa Bangun Istana Dua Lantai di Sukabumi
Menurutnya, pengurangan risiko bencana membutuhkan pendekatan kolaboratif pentahelix yang melibatkan lima sektor utama, yaitu pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media massa.
“Tangguh Festival ini merupakan langkah konkret untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam mengurangi risiko bencana. Melalui berbagai kegiatan yang edukatif dan menarik, kami berharap dapat menanamkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan,” kata Zainal Ashari.
Kabupaten Bogor memiliki potensi bencana signifikan, termasuk ancaman dari megathrust yang dapat memicu gempa bumi kuat, serta sesar aktif seperti Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, dan Sesar Baribis.
Baca Juga: Mengapa Tanggal 28 Oktober Diperingati Sebagai Sumpah Pemuda? Ternyata Ini Awal Mulanya
Terutama, Sesar Baribis yang membentang dari Tangerang hingga Majalengka melalui Depok dan Bogor, bisa berakibat parah jika terjadi gempa besar.
“Kita perlu memahami potensi risiko ini dan mengintegrasikan upaya mitigasi agar dapat mengurangi dampak bencana, melindungi populasi, serta menjaga keberlanjutan pembangunan di wilayah ini,” tegas Zainal.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, menambahkan bahwa ancaman bencana dari Sesar Baribis adalah nyata.
Sesar ini bergerak sekitar 5 mm per tahun dan pernah menimbulkan gempa berkekuatan di atas 7.0 SR pada tahun 1943, mengakibatkan kerusakan signifikan.
“Kegiatan ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk menyadarkan masyarakat tentang ancaman yang nyata. Gempa tidak bisa diprediksi, namun kami ingin masyarakat siap menghadapi segala kemungkinan. Kami bekerja sama dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FRB) untuk menggugah kesadaran bahwa kesiapan adalah kunci,” ujar Ade Hasrat.
Artikel Terkait
Jelang Pilkada, KPUD Kabupaten Bogor dan Pemkab Bogor Gelar Rapat Koordinasi Terkait Penertiban Alat Peraga Kampanye
Fokus Penurunan Angka Stunting, Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Bogor Lakukan Monev Program Kegiatan PKK Klapanunggal
Kecamatan Jasinga Berhasil Raih Gelar Juara Umum di Ajang MQK Kabupaten Bogor 2024
Visi KPUD Kabupaten Bogor Gelar Debat Semalam, Tekad Penuhi Target Partisipasi Pemilih 85 Persen
Pj. Bupati Bogor Bachril Bakri Tinjau Sumber Air Ciburial untuk Pastikan Kualitas dan Keberlanjutan
Pemkab Bogor dan Tim Evaluasi Percepat Program Eliminasi TBC