Pemkab Bogor dan Tim Evaluasi Percepat Program Eliminasi TBC

Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Aspem Kesra) Kabupaten Bogor, Zainal Azhari, menekankan pentingnya pendekatan persuasif dalam menangani TBC.

Baca Juga: Viral Joget Sadbor Kampung Live Streaming TikTok, Gunawan Bisa Bangun Istana Dua Lantai di Sukabumi

Menurutnya, stigma sosial yang masih melekat membuat banyak orang enggan jujur tentang kondisi mereka, baik sebagai penderita maupun sebagai kontak erat.

"Perlu pemahaman tentang gejalanya, karena penderita TBC tidak selalu bertubuh kurus. Kami meminta tim bekerja sama dengan Puskesmas, Pemerintah Desa, Kader Posyandu, dan Kader PKK untuk mengumpulkan informasi tentang warga yang mungkin terinfeksi agar penanganan bisa dilakukan sejak dini," ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, menjelaskan bahwa percepatan eliminasi TBC sudah menjadi prioritas nasional berdasarkan Perpres No 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Baca Juga: Mengapa Tanggal 28 Oktober Diperingati Sebagai Sumpah Pemuda? Ternyata Ini Awal Mulanya

Adang menyebut, program ini termasuk dalam 100 hari kerja prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.

"Pemkab sudah mengalokasikan anggaran besar untuk tahun depan. Kami akan menangani TBC seperti penanganan Covid-19 dengan laporan harian, mingguan, dan satgas khusus," jelasnya.

Program USAID Bebas TB, yang turut mendukung Kabupaten Bogor, juga telah berhasil meningkatkan cakupan deteksi dini.

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Danai Retreat Kabinet Merah Putih, untuk Pemerintahan yang Semakin Solid

Joko Siswanto, perwakilan USAID Bebas TB Provinsi Jawa Barat, mengatakan kolaborasi ini berdampak positif pada peningkatan deteksi, pengobatan, dan pencegahan TBC.

"Kami berharap semakin banyak pasien yang terdeteksi dan menerima pengobatan tepat waktu agar penularan dapat ditekan," ujarnya.