Minggu, 21 Desember 2025

Tambang Emas Ilegal di Gorontalo Longsor, 11 Orang Tewas dan Puluhan Masih Belum Ditemukan

- Senin, 8 Juli 2024 | 20:49 WIB
Tambang emas ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengalami longsor pada Sabtu, 6 Juli 2024 (Twitter/@infoFPMKI)
Tambang emas ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengalami longsor pada Sabtu, 6 Juli 2024 (Twitter/@infoFPMKI)

RBG.id -- Tambang emas ilegal di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengalami longsor pada Sabtu, 7 Juli 2024 sekitar 23.45 WITA.

Kemudian Basarnas baru mendapat informasi mengenai peristiwa tersebut dari warga pada Minggu, 7 Juli 2024 pukul 12.20 WITA.

Akibat dari insiden tersebut menelan korban jiwa sebanyak 11 orang, sedangkan lebih dari 20 orang masih dalam pencarian.
 
Baca Juga: Lirik Lagu Heaven - Taeyeon Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Kepala Basarnas Gorontalo, Heriyanto mengatakan, tidak menutup kemungkinan jika jumlah korban bertambah seiring berjalannya proses pencarian.

Hingga senin, 8 Juli 2024, Tim SAR gabungan masih dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian korban hilang.

Dalam operasi SAR hari kedua ini, sebanyak 206 orang tealh diberangkatkan untuk mencari korban.
 
Baca Juga: Gibran Rakabuming Tak Izinkan Kaesang Pengarep Maju di Pilgub Jakarta, Lebih Pilih di Jateng?

Mereka berasal dari BPBD, TNI/Polri, Basarnas, PMI, Mapala, hingga masyarakat setempat.

Personel gabungan itu akan dibagi menajdi tiga regu dengan masing-masing regu berjumlah 50 orang.

Hal ini dilakukan karena lokasi pertambangan cukup jauh dan medan yang dilalui pun sulit.

Serta dua unit alat berat, satu helikopter, dan peralatan SAR lengkap turut dikerahkan dalam proses evakuasi.
 
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Jelang Spanyol vs Prancis Semifinal EURO 2024, Siapkah Mbappe Cs Patahkan Dominasi La Roja?

Polda Gorontalo juga mendatangkan anjing pelacak untuk memudahkan proses pencarian yang diduga kuat tertimbun material longsor.

Kendati demikian, Heriyanto menuturkan bahwa Tim SAR cukup kesulitan dalam mencari korban.

Sebab, kondisi jalan menuju lokasi hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki karena beberapa jembatan terputus.

Sehingga, para personel harus berjalan kaki sejauh 23,7 kilometer dari Posko SAR induk menuju kawasan tambang.

 
Cuaca di sebagian besar wilayah yang terkena longsor juga sering diguyur hujan dengan intensitas ringan.

Meski begitu, Tim SAR tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan pencarian terhadap para korban.

"Mari kita berdoa semoga operasi SAR yang kami laksanakan berlangusng dengan lancar dan aman tanpa kendala," ujar Heriyanto.

Sementara itu, para korban baik yang selamat maupun meninggal dunia seluruhnya dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo.
 
Baca Juga: Pegi Setiawan Harus Dapat Ganti Rugi Usai Jadi Korban Salah Sasaran di Kasus Vina Cirebon, Polda Jabar Morat-marit

Di sisi lain, Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, longsor dipicu oleh hujan deras.

Hujan deras disertai angin kencang masih mungkin terjadi di kabupaten Bone Bolango dan sebagian Provinsi Gorontalo lainnya hingga Selasa, 9 Juli 2024.

Oleh karena itu, BNPB mengimbau kepada warga untuk mewaspadai kemungkinan bencana longsor susulan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Trem di Kota Bogor Diuji Coba 2026

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:22 WIB
X