Ini Sosok Pengemudi Mobil Fortuner yang Tabrak Balita 2,5 Tahun di Sidoarjo Ditetapkan Jadi Tersangka, Terancam 6 Tahun Penjara

RBG.ID - Insiden tragis yang dialami sopir mobil Fortuner menabrak dan melindas balita 2,5 tahun hingga tewas di Sidoarjo.

Diketahui, pengemudi mobil Fortuner itu bernama Agung Cahyono yang berusia 32 tahun. Ia juga berasal dari Desa Gamping, Krian Sidoarjo.

Akibat menabrak balita 2,5 tahun Agus Cahyono (32) kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tabrak lari yang dialami balita 2,5 tahun di kawasan Perumahan Quality Riverside, Sidoarjo.

Kejadian itu terjadi pada Sabtu, 25 Mei 2024 sore di sekitar area perumahan.

Baca Juga: Biar Makin Mantap, Ini 5 Persiapan Jelang Hari Raya Idul Adha yang Jarang Diketahui Biar Lebih Khusyuk Saat Berkurban

Informasi itu disampaikan oleh AKP Ony Purnomo, Kanitgakkum Laka Satlantas Polresta Sidoarjo, pengemudi mobil Fortuner atas nama Agung Cahyono.

Ia ditetapkan sebagai tersangka setelah kepolisian melakukan pemeriksaan olah TKP dan gelar perkara pada Senin, 27 Mei 2024 kemarin.

"Iya, sudah (kami tetapkan sebagai tersangka). Sementara kami amankan di Gedung Satlantas Makopolresta Sidoarjo. Untuk penahanan, nanti kewenangan penyidik," ujar Ony, dikutip Instagram @memodesos pada Selasa (28/5/2025).

Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu, Ini 10 Tanda Seorang Pria Menyukai dan Ingin Memiliki Hubungan yang Kuat dengan Anda Menurut Psikologi

Ony mengungkap dalam proses gelar perkara, polisi memiliki dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan AC sebagai tersangka.

Pertama, ditemukan adanya kelalaian dari pengemudi. Kedua, terdapat keterangan dari beberapa saksi yang mendukung penetapan tersangka.

Lebih Lanjut, Ony mengungkap hasil gelar perkara yang menunjukkan adanya alat bukti yang diakibatkan oleh kelalaian pengemudi hingga tidak hati-hati dan tidak juga melihat keberadaan balita itu.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini 3 Syarat Orang yang Boleh Melakukan Ibadah Qurban Idul Adha Menurut Syariat Islam

Akibat peristiwa tabrak lari itu, Agus Cahyono didakwa sesuai dengan Pasal 310 yat 4 Undang-Undang Lalu Lintas dengan ancaman hukuman penjara maksimal enam tahun.