RBG.ID - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) baru-baru ini turut membagikan rekomendasi lanjutan mengenai penanganan kasus cacar monyet alias Mpox yang mulai meningkat di Jakarta.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, juga memastikan bahwa PB IDI melalui Satgas MPox akan terus mengawal perkembangan kasus cacar monyet di Indonesia.
“Kami terus bersinergi dengan pemerintah untuk memberikan penanganan terbaik bagi para pasien dan masyarakat mengenai kasus cacar monyet,” ujar Dr Adib.
Baca Juga: Mulai 31 Oktober Fitur Circle di Twitter atau X Akan Ditutup
“Diperlukan upaya berkelanjutan dan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi layanan kesehatan, dan organisasi internasional agar dapat mengatasi masalah cacar monyet di Asia Tenggara ini secara efektif,” sambungnya.
Berikut daftar rekomendasi penanganan kasus Mpox sebagaimana disampaikan oleh Dr Hanny Nilasari, Sp DVE, Ketua Satgas cacar monyet IDI :
1. Kepada masyarakat umum, terlebih bagi populasi diatas, dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter apabila muncul gejala cacar monyet seperti lesi kulit yang tidak khas dan didahului demam.
Baca Juga: Terkait Kasus Dugaan Hoaks, Bareskrim Akan Panggil Kembali Rocky Gerung
2. Banyak masyarakat yang belum terinformasi dengan baik mengenai apa itu cacar monyet, diperlukan penyebaran edukasi secara luas kepada masyarakat umum ttg infeksi ini, terutama cara penularan, pencegahan dan deteksi dini.
3. Untuk populasi risiko tinggi misalnya memiliki multipartner, dan kondisi imunokompromais (autoimun, penyakit kronis lainnya) sedapat mungkin hindari perilaku yang berisiko. Hubungan seksual harus dilakukan dengan aman menggunakan kondom serta lakukan vaksinasi agar terhindar virus cacar monyet.
4. Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga cacar monyet, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya.
Baca Juga: Ambulans Sedang Bawa Ibu yang Mau Melahirkan Terjun ke Sungai di Pidie Aceh
5. Penyediaan obat antivirus dan vaksin didesentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan diberikan atas indikasi serta skala prioritas kasus cacar monyet.
6. Pada kasus terduga cacar monyet, perlu dilakukan skrining / pemeriksaan awal berupa wawancara tentang perkembangan penyakit (anamnesis), pemeriksaan lesi kulit dan organ-organ secara detail dan lengkap (PF), serta pemeriksaan swab yakni pemeriksaan lab khusus dengan mengambil cairan dari lenting/ keropeng/ kelainan kulit.
Artikel Terkait
Setelah Viral Membentak Pedagang Liar, Petugas Keamanan TMII yang Dipecat Meminta Maaf dan Mencium Tangan
10 Lowongan Kerja Web Developer PT Orbit Nasional Edukasi di Jakarta Tersedia, Tawarkan Gaji Rp7 Juta
10 Lowongan Kerja Corporate Planning PT Nusantara Surya Sakti di Jakarta Dibuka, Tawarkan Gaji Rp8 Juta
Cek Aturan Ganjil Genap Wilayah Jakarta, Simak Lokasi dan Penjelasannya Di Sini
Hati-Hati! Ada Kecelakaan Lalu Lintas di Tol JORR Arah TMII Pagi Ini, Berikut Info dari Jasa Marga
Curi Motor Mahasiswa, Mantan Karyawan Bengkel Ini Diringkus Berkat Topi yang Digunakan
Kebakaran Terjadi di Rumah Kawasan Jaktim Pagi Ini, Seorang Lansia Tewas Terjebak di Kamar Mandi
Lulusan SMK Merapat, 5 Lowongan Kerja Admin di Jakarta Tersedia, Tawarkan Gaji Rp7 Juta, Ini Syaratnya
Pasien Gangguan Jiwa Lompat dari Lantai 3 RS Kramat Jati Saat Lepas dari Pengawasan
Waspada! Terjadi Kecelakaan Motor Vs Truk Galon di Depan Stasiun LRT Cikoko Jakarta