RBG.ID – Tiga siswa SD Inpres Taub di Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menjadi korban aksi penganiayaan sang kepala sekolah (Kepsek).
Aksi penganiayaan yang diterima tiga siswa SD itu berupa paksaan untuk menjilat tembok dan memakan kertas.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Timor Tengah Selatan (TTS) Musa Benu memanggil Kepsek Inpres Taub, Kecamatan Kualin, TTS, Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisial SEEH yang diduga melakukan penganiayaan terhadap tiga siswa SD itu.
Baca Juga: Geger! Tentara Wanita Penjaga Penjara di Israel Berhubungan Badan dengan Tahanan Palestina
Ketiga siswa SD itu berinisial AB, SB, dan JT.
Bahkan, Kepsek itu disebut menyuruh ketiga siswa SD itu untuk menjilat tembok, pintu, kaca, sampai memakan kertas di halaman maktab pada Senin siang (18/9/2023).
"Kami sudah keluarkan surat panggilan untuk menghadap, sehingga besok kami ambil keterangannya dulu," ucap Musa, Senin (2/10/2023).
Baca Juga: Hari ini, Amanda Manopo Dipanggil Bareskrim Polri Terkait Dugaan Promosikan Situs Taruhan Online
Musa rencananya akan datang langsung ke SD Inpres Taub bila SEEH tidak memenuhi panggilan itu.
Ia juga hendak bertemu dengan ketiga siswa SD itu beserta orang tuanya.
"Kalau yang bersangkutan tidak menghadap, maka rencananya besok saya dengan tim turun ke sana," tegasnya.
Baca Juga: Viral! Rombongan Mobil Mewah Ramai-Ramai Lawan Arah di Tol Desari dan Buat Pengendara Lain Bahaya
Polisi Usut
Kapolsek Kualian Ipda Faizal Alang mengungkapkan tak hanya memerintahkan menjilat bagian bangunan dan memakan kertas, SEEH diduga memukuli lengan bagian belakang tiga muridnya itu dengan kayu.
Artikel Terkait
Viral! Seorang Wanita Dianiaya Hingga Diludahi Pacarnya, Netizen: Ini Mah Bukan Laki!
Viral, Gara-gara Ini Seorang Lansia Sopir Taksi Dianiaya di Parkiran Stasiun Balapan Solo
Kasus Lansia Sopir Taksi Dianiaya di Parkiran Stasiun Balapan Solo Berakhir Damai, Begini Penjelasan KAI
Warga Indonesia Diculik dan Dianiaya di Malaysia, Duta Besar RI Beberkan Kronologisnya
Anak Perwira TNI AU yang Tewas Terbakar di Halim Perdanakusuma Dianiaya dan Menelan Jelaga Sebelum Tewas