RBG.ID - Infrastruktur pengendalian banjir di Jabodetabek terus bertambah. Waduk Ciawi dan Sukamahi kini sudah beroperasi. Hal ini diyakini signifikan menekan banjir di Ibu Kota.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan secara umum terjadi pada November. Periode puncak musim hujan diperkirakan terjadi bulan Januari dan Februari 2024.
“Musim Hujan pada tahun 2023/2024 umumnya akan tiba lebih lambat dibandingkan dengan biasanya. Curah hujan yang turun pada periode musim hujan 2023/2024 diprediksi normal dibandingkan biasanya,” ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Jumat (8/9).
Baca Juga: Mulai Jam 22.00-02.00 WIB Jembatan Cikereteg Sukabumi Bogor Akan Ditutup Total
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berharap, pada musim hujan tahun ini Ibu Kota tidak terendam banjir. Sebab, infrastruktur pengendali banjir sudah mulai beroperasi.
Heru mengatakan, selain sodetan Kanal Banjir Timur (KBT) Ciliwung, waduk Ciawi dan waduk Sukamahi sudah beroperasi.
“Bisa dipastikan elevasi ketinggian air di pintu air Manggarai akan turun. Sementara untuk area lainnya, pada tahun ini dan tahun lalu kita sudah melaksanakan pembangunan 9 polder, 4 waduk dan 2 kali,” paparnya.
Baca Juga: Bahas Soal Papua, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan Kunjungi Sekretariat GAMKI
Selain itu, Heru memastikan, berbagai upaya pengendalian banjir akan terus dilakukan. Berdasarkan kebijakan yang telah disusun pada Rencana Pembangunan Daerah tahun 2023-2026, akan dilakukan pembangunan revitalisasi 16 Sungai, Danau, Embung dan Waduk (SDEW) secara bertahap. Kemudian, melaksanakan program pemeliharaan prasarana dan sarana pengendali banjir serta pengembangan sistem pemantauan banjir.
Selanjutnya, melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Pusat serta sinkronisasi program-program. Di antaranya, sinkronisasi lokasi prioritas pengadaan tanah untuk percepatan pekerjaan konstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Yakni, meningkatkan kapasitas sungai, yang difokuskan pada Kali Ciliwung sepanjang 4,3 kilometer, serta pembangunan prasarana sungai di beberapa lokasi prioritas seperti Kali Baru Timur, Kali Sunter dan Kali Pesanggrahan. Selain itu, melakukan pembangunan tanggul pengaman pantai di wilayah Ancol Barat, Muara Angke dan Kali Blencong untuk memitigasi risiko banjir akibat rob/pasang air laut.
Baca Juga: Pertama Kalinya Sejak Debut, Member (G)I-DLE Tidak Ada yang Berpartisipasi dalam Pembuatan Lagu Terbaru
DKI Jakarta juga akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah penyangga untuk melakukan upaya penanggulangan banjir di Jakarta, di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri,” kata Heru.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
Artikel Terkait
Nahas! Seorang Polisi Tewas di TKP Usai Terlibat Kecelakaan Tunggal di Jaksel
DKI Jakarta Akan Berubah Jadi DKJ, Cetak Ulang e-KTP Dilakukan Bertahap
Catat! Inilah Syarat dan Cara Cetak Ulang e-KTP Ketika Status Jakarta Berubah Jadi DKJ
Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok Akan Dipasang Water Mist
Viral! Terjadi Perampokan di Minimarket Jakarta Barat, Uang Rp 6 Juta dan Rokok Raib Dicuri
Kecelakaan Tunggal, Anggota Polda Metro Jaya Tewas di Jakarta Selatan
Kritik Rencana Pemerintah Cetak Ulang E-KTP Saat Status Jakarta Berubah, PSI: Buang Anggaran, Bukan Prioritas!
Begini Kondisi Terkini Arus Lalu Lintas di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta Pagi Hari Ini
Kebakaran Hanguskan 6 Rumah di Cilandak Jaksel, Diduga Akibat Kebocoran Gas
Bahas Soal Papua, Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan Kunjungi Sekretariat GAMKI