RBG.id - Relawan yang melakukan mobilisasi kesehatan, saat ini sudah mulai berkurang di Kabupaten Cianjur. Namun, hal tersebut tidak mengendurkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur untuk melakukan penanganan dan pelayanan kesehatan masyarakat yang menjadi penyintas di pengungsian.
Bahkan, saat ini beberapa pihak dari berbagai komunitas kesehatan, organisasi profesi dan lainnya yang berasal dari luar Cianjur, kerap kali menawarkan bantuan untuk bidang kesehatan. Akan tetapi, pihak Dinkes Kabupaten Cianjur merasa masih bisa menangani dengan mengandalkan lingkup kekuatan di daerah.
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, dr Irvan Nur Fauzy mengatakan, kondisi sekarang relawan sudah kembali ditarik ke daerah masing-masing. Namun tidak menutup kemungkinan nantinya akan diperlukan lagi. Di sisi lain, pihak dari yang mengirimkan relawan pun membuka pintu lebar-lebar, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
BACA JUGA : Dinkes Cianjur Angkat Bicara Soal Mie Instan Mengandung Bahan Beracun
"Relawan yang sifatnya memobilsasi diri, sudah mulai berkuranga. Sekarang lebih banyak relawan yang diminta untuk melayani dari beberapa komunitas, organisasi profesi dan klinik-klinik. Sebelum relawan dikirim, pihak institusi menanyakan terlebih dahulu apakah dibutuhkan apa belum," ujarnya.
Lanjut Irvan, di lapangan, saat ini kebutuhan di tujuh titik pemeriksaan kesehatan untuk kesehatan dasar dan tiga titik untuk kesehatan reproduksi, sudah cukup terpenuhi tenaga kesehatan dari organisasi profesi dan asosiasi klinik.
Dari data Dinkes Kabupaten Cianjur, terdapat 200 relawan kesehatan dan ditambah 150 orang dari Dinkes Cianjur yang rata-rata melakukan mobile semenjak hari pertama kejadian bencana.