Saat dirasa sudah cukup halus adonan paving blok itu dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk segi enam yang juga dibuat sendiri oleh warga.
Cetakan tersebut kemudian diinginkan selama 15 menit hingga mengeras lalu direndam ke dalam ember berisi air. Paving blok dari sampah plastik pun siap digunakan.
Jika dilihat sekilas tak ada yang membedakan produk buatan Harda dengan paving blok yang ada di toko bangunan. Ukuran dan beratnya hampir sama. Dari segi kekuatan paving blok ini pun tampak kokoh dan tidak mudah pecah.
Perbedaan terletak pada warna dan kerapihan saja. Paving blok ala warga RT 05 ini berwarna hitam pekat yang berasal dari oli bekas. Sisi-sisi paving blok ini pun belum terlihat sempurna.
Diakui Harda ia bersama warga masih terus mengembangkan produk buatannya tersebut. Dirinya masih melakukan berbagai percobaan untuk mendapatkan hasil terbaik.
"Kami masih coba-coba lagi. Misalnya ditambahkan sedikit pasir ataupun komponen lain sehingga bisa lebih dari yang sekarang," ucapnya.(cr1)