Ia menegaskan, poin utamanya yakni membangun sistem terlebih dahulu.
Sehingga ketika sistem sudah kuat, sanksi itu jadi lebih logis untuk diterapkan sembari memberi edukasi.
Berbagai program kunci pun dilakukan Pemkot Bogor, sebut saja program SOP training kepada pedagang, menggelar FGD, rampok plastik yakni menukar kantong di tempat, riset konsumsi plastik dengan menghitung reduksi plastik dan publikasi program.
"Kami juga memiliki Satgas Ciliwung yang fokus untuk mengurangi sampah plastik di sungai Ciliwung. Satgas ini tidak hanya menelusuri sampah plastik juga melakukan edukasi dan mencari solusi pengurangan sampah plastik," katanya.
Selain itu, pihaknya juga masuk sampai di tingkat sekolah. Ada program Adiwiyata untuk sekolah-sekolah yang ramah lingkungan akan diberikan apresiasi.
Juga membuat program Green Leadership dengan mengumpulkan anak-anak muda, pelajar, mahasiswa yang ditantang untuk memiliki gagasan pengurangan sampah.
"Kami juga ada beberapa kampung tematik, semuanya mengusung tema ramah lingkungan seperti Kampung batik dan Kampung Perca sembari memperbanyak bank sampah yang saat ini sudah berjumlah 300 bank sampah," katanya. (*/rbg)