Ragil mengungkapkan, ada sembilan orang penyandang disabilitas yang terlibat dalam produk tongkat tersebut. Sejauh ini, sudah lebih dari 5.000 tongkat yang dihasilkan dan dibagikan secara gratis kepada sentra-sentra terpadu di Indonesia.
"Untuk mendapatkan ini maka ada assementnya, tidak semua bisa dapat. Ini diperuntukkan bagi penyandang disabilitas dengan mobilitas tinggi. Misalnya massage (tukang pijit) yang membutuhkan tongkat tersebut," jelasnya.
"Cara mendapatkannya pun harus melalui mekanisme pengajuan Dinas Sosial kemudian kepada sentra sesuai dengan syarat yang ada. Dan ini gratis," sambung Ragil.
Sementara itu, Kepala Sentra Terpadu Inten Suweno, Muhammad Royani mengatakan, pengembangan inovasi ini adalah langkah Kemensos untuk memberikan penunjang yang maksimal kepada para penyandang disabilitas.
"Semua diciptakan sesuai dengan kebutuhan, sesuai kondisi penyandang disabilitas. Ini untuk mendukung mereka dalam beraktivitas," katanya.
Royani pun sangat bangga dengan inovasi tersebut. Sebab, para penyandang disabilitas akan lebih percaya diri dalam beraktivitas, karena itu adalah hal yang paling penting dalam pengembangan diri.
"Sejauh ini tak sedikit yang membuat gerak mereka (penyandang disabilitas) terbatas. Mereka seharusnya diberikan ruang untuk melakukan aktivitasnya," jelasnya.
Rencananya, sejumlah inovasi saat ini berada di Sentra Terpadu Inten Suweno tersebut, bakal dipamerkan dalam pertemuan tingkat tinggi antar pemerintah tentang kajian akhir dekade penyandang disabilitas Asia dan Pasifik 2013-2022.(cok)