RBG.ID-BOGOR, Rata-rata Lama Sekolah (RLS) masyarakat Kabupaten Bogor berada di angka 8,31 tahun. Artinya, sebagian besar hanya mengenyam pendidikan formal sampai kelas 8 atau setara Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Angka itu masih di bawah skala nasional yakni mencapai 8,54 dan Provinsi Jawa Barat yakni 8,3 tahun. Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Teguh Widodo menilai, salah satu penyebab rendahnya RLS adalah minimnya sarana pendidikan yang dibangun pemerintah daerah.
"Kalau kita lihat, jumlah sekolah SMP khususnya sangat kurang, maka tidak heran angka lama sekolah rendah, kita kalah jauh dengan daerah lain," ujar Teguh Widodo dalam Reses Anggota DPRD Kabupaten Bogor masa sidang III Tahun 2021 - 2022 Dapil I di Sukaraja, Rabu (20/7/2022).
Baca Juga: Hari Pertama Masuk Sekolah, Siswa Baru di Kota Bogor Jalani MPLS Secara Daring
Kata Teguh, kurangnya jumlah sekolah negeri khususnya menimbulkan masalah lain seperti pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kemarin.
Jumlah pendaftar tidak seimbang dengan jumlah kuota kursi sekolah sehingga menimbulkan persaingan dan perebutan. Maka tidak aneh kabar jual beli kursi terdengar ke publik dan menjadi bahan evaluasi semua pihak.
"Ini menunjukan bahwa pemerintah belum menyediakan sekolah yang layak sampai ke kampung-kampung, walaupun anggaran pendidikan kita juga tinggi, sudah di atas 26 persen, namun itu total, untuk mebeler, membangun RKB (ruang kelas baru) dan paling besar di seputar gaji pengajar," papar politisi PKS itu.