Dia mengatakan, posisi Muhammadiyah yang nonpartisan seharusnya bukan menjadi garis demarkasi yang timpang dengan politik.
Menurut dia, perlu ada penyesuaian yang adaptif dan solutif dengan kondisi yang ada untuk mempersiapkan kader terbaik Muhammadiyah menjadi kader bangsa.
Pembukaan Muktamar
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (19/11).
Jokowi hadir bersama sang istri, Iriana Joko Widodo. Presiden bersyukur dapat tetap hadir dan bersilaturahmi dengan keluarga besar Muhammadiyah dan Aisyiyah setelah menghadiri sejumlah pertemuan internasional di Kamboja, Bali, hingga Thailand.
Menurut dia, seharusnya KTT APEC baru selesai kemarin sore. Namun, karena hormatnya kepada undangan PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah, dia pulang lebih dulu dari Thailand.
’’Mendahului pemimpin-pemimpin yang lain supaya bisa berjumpa dengan Bapak, Ibu, semuanya,’’ ucapnya yang disambut tepuk tangan meriah.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Jusuf Kalla, Ketua Komisi Yudisial Mukti Fajar Nur Dewata, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.