"Semua peserta walk out lebih dari 20. Ya kecewalah, diciptakan sedemikian rupa demokrasinya. Katanya dibuka ruang pendaftaran untuk bakal calon, lalu ada indikasi diakalin saat verifikasi," kata Budiarta saat dimintai keterangan.
Padahal kata Budiarta, sosok Asep Surya Atmaja saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Bekasi, pernah juga menjadi Ketua PK. Artinya, Asep merupakan kader Golkar yang berangkat dari bawah. Begitu juga Novi Yasin, yang notabennya hari ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, pernah juga menjadi Ketua PK. Sehingga, tidak masuk akal ketika mereka tidak lolos verifikasi.
"Dimana cacatnya, sedemikian rupa arogannya DPD 1 Jawa Barat, dari tiga calon yang mendaftar, yang lolos cuma satu, sedangkan yang dua tidak diloloskan. Tidak ada argumentasi," tukasnya.
Senada disampaikan Ketua PK Cikarang Utara, Dudi Iskandar. Dia mengungkapkan, pelaksanaan Musdalub ini tidak demokratis, karena berlangsung secara tertutup, dan tiba-tiba tim verifikasi menunjuk Ahmad Marjuki sebagai calon tunggal. "Itu tidak demokratis, PK yang lebih tahu Kabupaten Bekasi. Kami yang membesarkan Golkar. Subangsi apa Akhmad Marjuki terhadap kami, pada saat dia jadi Plt Bupati Bekasi, tidak pernah ke kantor Golkar," tukasnya.
Sementara itu, kandidat calon Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi, Asep Surya Atmaja mengaku datang ke kantor DPD Golkar Provinsi Jawa Barat ingin mengikuti Musdalub secara demokratis. Sebagai calon, dirinya sudah membawa dukungan 16 Pengurus Kecamatan (PK).
"Saya sebagai kader Golkar ingin dihargai, saya ingin diakui oleh Golkar, jangan sampai saya sudah berjuang untuk Golkar, dikala ada pemilihan langsung diketok nama seseorang. Itu menurut saya nggak adil, saya ingin dipilih secara demokratis," ungkap Asep dengan nada kecewa.
Dirinya tidak mengetahui alasan tidak lolos dalam verifikasi. Karena memang dirinya sudah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan untuk menjadi calon ketua.
"Saya juga nggak tahu, kenapa nggak masuk verifikasi. Pastinya saya sudah melakukan hal yang terbaik, sudah membawa KTA PG, semua persyaratan sudah rapi, termasuk PK-PK. Tapi kita nggak tahu verifikasi ini, kita disebut tidak bisa memenuhi untuk mencalonkan menjadi ketua DPD. Saya ini anak muda yang ingin berkarya untuk Golkar," tuturnya.