Kedua, dinamika dan hasil pemilihan presiden dan wakil presiden akan sangat berpengaruh terhadap elektabilitas yang akan berkontestasi pada Pilkada, termasuk di kota Bogor.
Ketiga, koalisi partai di tingkat pusat, akan sangat berpengaruh terhadap koalisi partai politik untuk kepentingan pilkada. Termasuk isu yang akan dimunculkan dengan koalisi-koalisi partai tersebut pada kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden.
Pendiri Democracy Electoral Empowerment Partnership (DEEP) juga menilai munculnya Dedie A Rachim mendapatkan suara tertinggi dari hasil polling bukan sesuatu yang menarik.
Sebab, sebagai wakil wali kota barang tentu dapat dipastikan akan memiliki tingkat popularitas sangat tinggi. Terlebih sudah lama disebut-sebut juga akan mengikuti kontestasi pada Pilwalkot 2024.
“Walaupun Dedie A Rachim yang tidak nyantol di partai politik manapun pada pilwalkot 2024 sedikit banyak akan menjadi ganjalan bagi Dedie untuk mendapatkan tiket maju pada Pilwalkot 2024,” tukasnya.(ded)