RBG.ID-JAKARTA, Sebelumnya berhembus kabar yang menyebutkan kalau Dewan Pakar Partai Golkar mengusulkan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
Kabar itu berhembus setelah adanya pertemuan Dewan Pakar Partai Golkar. Namun, kabar itu langsung dibantah Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Yuddy Chrisnandi.
Yuddy menegaskan, pihaknya tidak pernah mengusulkan penyelenggaraan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub), untuk membatalkan dukungan kepada Ketua Umum Partai Airlangga Hartarto sebagai calon presiden.
Baca Juga: Fraksi Partai Demokrat Tolak Pengesahan UU Kesehatan, Ini Alasannya!
Sebab, Munas Partai Golkar 2019 telah diputuskan untuk mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres untuk Pilpres 2024. Menurutnya, dalam rapat Dewan Pakar yang digelar pada Minggu (10/7/2023) di rumah Agung Laksono, tidak membahas usulan munaslub Partai Golkar.
“Pada rapat tersebut menegaskan berita-berita yang berkembang tersebut tidak benar,” kata Yuddy Chrisnandi kepada wartawan, Selasa (11/7).
Yuddy menambahkan, Dewan Pakar Partai Golkar dalam rapat pleno ke-VIII, sama sekali tidak melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan Munaslub.
Baca Juga: Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Meningkat Hingga 312 Persen Per Mei 2023, Berikut Daftar Negaranya
Ia menegaskan, hal yang dibahas dalam rapat tersebut sudah disampaikan secara resmi dalam kesimpulan rapat pleno yang disampaikan secara tertulis yang ditandatangani Ketua Dewan Pakar Agung Laksono dan Sekretaris Ganjar Razuni.
Menurutnya, adanya pemberitaan terkait usulan munaslub oleh anggota Dewan Pakar merupakan pendapat pribadi.
Ia mengungkapkan, Dewan Pakar justru mendorong Airlangga Hartarto untuk segera mendeklarasikan diri sebagai calon presiden 2024. Selain itu, Golkar juga tak ragu membuat poros baru koalisi pilpres di luar koalisi yang sudah terbentuk saat ini.
Baca Juga: Spektakuler! Album 'ISTJ' NCT DREAM Berhasil Mencapai 4,1 Juta Pre-order
Menurut Yuddy, poros baru ini akan menguntungkan kedudukan dan posisi Partai Golkar. Sebab, Golkar berpeluang memiliki kendaraan politik terkait pencapresan.
"Poros baru ini akan membangkitkan moril seluruh Caleg Partai Golkar sebagai pejuang-pejuang partai di garis depan dalam menuju kemenangan Pileg Partai Golkar dalam Pemilu 2024," tegas Yuddy.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyarankan untuk membentuk poros baru di luar bakal koalisi pencapresan yang sudah ada. Sebab sejauh ini, Partai Golkar telah membangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
"Poros baru ini akan menguntungkan kedudukan dan posisi Partai Golkar, dimana Partai Golkar akan memiliki kendaraan politik dalam Pencapresan," ucap Agung Laksono, Selasa (11/7).
Selain itu, lanjut Agung, poros baru tersebut diharapkan dapat membangkitkan moril seluruh kader Partai Golkar dalam memenangkan Pemilu 2024.
Menurut Agung, sejalan dengan rekomendasi itu, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar diminta segera mendeklarasikan diri sebagai calon Presiden (capres) dari Partai Golkar, dan sekaligus menentukan pasangan Cawapresnya sesegera mungkin dengan batas waktu selambatnya sebelum Agustus 2023 berakhir.
"Dalam rangka menyukseskan Pemilu 2024, Dewan Pakar Partai Golkar mengusulkan agar Airlangga Hartarto bersama Partai Golkar menyelenggarakan program Airlangga Hartarto menyapa rakyat di seluruh Indonesia, demi memenangkan Pilpres dan Pileg 2024," demikian Agung menandaskan.(jpc)