RBG.ID – Pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan belakangan menuai kritik dari Partai Demokrat.
Sebab, pernyataan mantan Wakapolri itu terkesan mengendorse Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, saat mendampingi Presiden Jokowi di acara peresmian gedung Papua Youth Creative Hub di Kota Jayapura, Papua, pada Selasa (21/3) lalu, Budi Gunawan menyampaikan pujian untuk Prabowo.
Baca Juga: Malam Hari Ini, Sebagian Wilayah DKI Jakarta Akan Dilanda Hujan, Warga Diminta Waspada
Ketua umum Partai Gerindra itu dinilai mewarisi aura dari Presiden Jokowi.
Menurut Herzaky Mahendra Putra, kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Indonesia merupakan negara demokrasi.
Nah, dalam demokrasi, jabatan presiden diperebutkan dalam kontestasi yang jujur dan adil sesuai amanat konstitusi.
Baca Juga: Es Krim Untuk Buka Puasa: Jumlah Kalori Dalam Seporsi Es Krim Berbeda Disetiap Rasanya
”Kita negara demokrasi, bukan negara kerajaan. Jabatan presiden bukan diwariskan atau diturunkan," ujarnya.
Herzaky menambahkan, di Indonesia konstitusi menjamin hak kewenangan mengajukan calon presiden ada di partai politik.
Bukan kemauan presiden sebelumnya ataupun pihak-pihak tertentu saja.
Baca Juga: Din Syamsuddin Sebut Larangan Bukber Tidak Arif
”Siapa pun putra-putri terbaik bangsa ini punya hak untuk maju. Mau didukung presiden ataupun tidak," cetusnya.
Herzaky juga berharap, ke depan tidak ada gerakan terselubung untuk cekal-mencekal.