"Yang boleh maju hanya A, B, kemudian yang tidak diinginkan penguasa kalau bisa jangan terjadi, rasanya nggak sehat," terangnya.
Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan, ada beberapa indikasi penjegalan tersebut.
Salah satunya upaya kudeta Partai Demokrat yang hingga hari ini masih berlangsung.
Dia merasa heran dan mempertanyakan sikap Presiden Jokowi yang masih mempertahankan Moeldoko sebagai kepala staf kepresidenan (KSP).
Baca Juga: 30 kg Bansos Beras Akan Disalurkan per Oktober Hingga Desember 2023
’’Jadi, wajar publik menilai Pak Jokowi campur tangan. Karena ada orang terdekat di lingkarannya, masih terus berupaya mengambil apa yang bukan haknya,” papar Herzaky.
Dia pun berharap agar Luhut untuk memberikan masukan kepada Jokowi agar mengganti posisi Moeldoko. “Jangan mengambil apa yang bukan haknya,” ujarnya.
Dengan demikian, hal itu dapat menghilangkan kesan bahwa Presiden Jokowi cawe-cawe. (far/hud)
Artikel Terkait
Puan Siapkan Pertemuan Lanjutan dengan AHY, Anies Yakin Demokrat Komitmen
Makin Solid, AHY Antarkan Asien Baswedan Berangkat ke Tanah Suci
AHY Ajak Anak Muda Indonesia Jadi Agen Perubahan, Ini Tujuannya
Jangan Khawatir, AHY Tegaskan Hasil Kerja Jokowi yang Sudah Baik Tetap Harus Dilanjutkan
AHY Tegaskan Koalisi Perubahan Pendukung Anies Baswedan Makin Solid
Anies Baswedan Ungkap Makin Gencarnya Baliho Bersama AHY
Nama AHY Masuk 5 Besar Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo, Begini Reaksi Demokrat