RBG.ID – Wacana pemilihan umum presiden (pilpres) dengan dua pasangan calon mulai bergulir.
Hal itu, dipantik pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang membuka peluang PDIP berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
KIB beranggota Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Baca Juga: Shin Tae-yong Sayangkan Kondisi Tim Nasional Indonesia U 20
KKIR merupakan koalisi yang terdiri atas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Menyikapi pernyataan tersebut, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi menegaskan, koalisi besar tidak akan menjadi ancaman bagi mereka jika menjadi lawan.
PKS saat ini sudah berkoalisi dengan Partai Nasdem dan Partai Demokrat. Yang terpenting, jika head-to-head, pilpres harus tetap diselenggarakan dengan suasana gembira.
Baca Juga: Usai Dijenguk Fuji, Thariq Halilintar Sudah Diizinkan Pulang ke Rumah
”Kita hadapi dengan suasana enjoy berkeluarga,” ujarnya dalam rakernas PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (24/2).
Meski demikian, hingga saat ini PKS berharap pilpres bisa diikuti lebih dari dua pasangan calon presiden.
”Kalau bisa tiga pasang,” tuturnya.
Baca Juga: Ada Ribut-Ribut, Casemiro Menjauh
Dengan tiga pasang, situasi politik relatif lebih cair dan gesekan polarisasi tidak terlampau keras.
PKS dalam musyawarah majelis syura pada Kamis (23/2) telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Artikel Terkait
PKS Tak Bantah Kemungkinan Usung Sandiaga Uno Jadi Cawapres Dampingi Anies Baswedan
Ada Dugaan Kecurangan Verifikasi Parpol, DKPP Dituntut Jatuhkan Sanksi Tegas
PKS Resmi Deklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres 2024
Politisi PAN Ini Ajak Masyarakat Pilih Caleg yang Waras
Richard Eliezer Tetap Jadi Polisi, DPR Sebut Langkah Polri Patut Diapresiasi