Minggu, 21 Desember 2025

Program Pemerataan Pendidikan Prabowo Gibran, Renovasi dan Pembangunan Sekolah Unggulan Tiap Kabupaten, hingga Beasiswa Anak Petani dan Nelayan

- Minggu, 4 Februari 2024 | 19:46 WIB
Budisatrio Djiwandono
Budisatrio Djiwandono

RBG.ID - Jelang Debat Pilpres terakhir yang salah satunya mengulas pendidikan, Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono mengatakan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mempunyai komitmen khusus pada pemeretaaan pendidikan di Indonesia.

Ini sudah menjadi prioritas utama Prabowo Subianto sebagai Menhan dan akan diteruska saat menjadi Presiden nanti.

"Pembangunan pendidikan yang merata dibutuhkan untuk mempersiapkan kualitas SDM menuju bonus demografi dan Indonesia emas,” ungkap Budisatrio.

Baca Juga: Sukses Homologasi, Bos Pupuk Indonesia Sebut Rekind Siap Lari Kencang

Lebih lanjut, ia mengatakan, hal tersebut tidak bisa main-main, jika kita sampai gagal mempersiapkan (pendidikan) hari ini, bonus demografi justru menjadi beban demografi.

Budisatrio kemudian menjabarkan lebih lanjut program-program yang sudah disiapkan oleh Prabowo Gibran untuk menyelesaikan misi tersebut.

Mulai dari ketimpangan infrastruktur, makan siang gratis, akses pendidikan bagi keluarga tak mampu sampai pada anggaran pendidikan, dana abadi pesantren.

Baca Juga: Musim Hujan Bukan Halangan Untuk Healing! Ini 4 Rekomendasi Wisata Indoor di Bandung yang Wajib Kalian Kunjungi

“Untuk pemerataan infrastruktur, Prabowo Gibran akan mendirikan sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten di Indonesia,” jelasnya

Ia menuturkan, kemudian juga sekolah-sekolah yang rusak akan direnovasi.

“Ini masalah yang dialami oleh masyarakat di daerah, sekolah berkualitas nanti tidak harus jauh-jauh ke kabupaten atau provinsi lain,” tutur Budisatrio.

Baca Juga: Kuy Liburan di Wisata Air Unggulan di Klaten, HTM Cuma 10 Ribuan, Punya Banyak Wahana Seru, Cocok Untuk Berlibur Bersama Keluarga

Program Makan Siang dan Susu Gratis, Budisatrio menambahkan, juga diperuntukan sebagai investasi agar anak-anak Indonesia mempunyai peluang yang sama.

“Riset menunjukkan 27% anak Indonesia berangkat ke sekolah dengan perut kosong. Bahkan di perkotaan yang padat pemukiman lebih banyak lagi, hingga 40-50%. Jika jajan di sekolah, gizinya juga tidak terjamin.” ujar Budisatrio.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X