RBG.ID - LS Vinus kembali melakukan survei kali ini di Kota Bogor.
Hasil survei LS Vinus cukup mengejutkan, sebab elektabilitas sejumlah partai politik ada yang naik tapi ada juga yang anjlok.
Founder Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi mengungkapkan, dalam survei terbarunya Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 24 persen berada di posisi paling tinggi disusul dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 19,25 persen dan posisi ketiga Partai Golkar 11,88 persen.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Hands Up, Single Pra Debut NCT NEW TEAM
Sementara itu, pemenang Pemilu tahun 2019 di Kota Bogor yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hanya mendapatkan 8,38 persen dan Partai Nasdem sebesar 5 persen.
Selanjutnya, Partai Demokrat 4,25 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 3,75 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 3,63 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,75 persen, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) 1,13 persen dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 0,75 persen.
Sedangkan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,75 persen, Partai Buruh 0,13 persen serta Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda) 0,13 persen.
Baca Juga: Cukup Bawa Duit Rp 20 Ribu Bisa Kenyang? Ini Rekomendasi 5 Kuliner Enak dan Murah di Pakansari Bogor
"Di pemilu tahun 20219 lalu, 5 besar di parlemen Kota Bogor yakni PKS, Partai Gerindra, Partai Golkar, PDI Perjuangan serta Partai Demokrat tapi dalam hasil survei terbaru LS Vinus ada pergeseran yakni PKS yang merosot tajam," ujar Yusfitriadi saat rilis hasil survei LS Vinus, Kamis (19/10/2023).
Menurut Yusfitriadi, ada sejumlah pengaruh yang memengaruhi elektabilitas yakni PKS dengan mencalonkan Anies Baswedan tidak sertamerta menaikan elektoral justru yang diuntungkan adalah Partai Nasdem.
Lebih lanjut ia mengatakan, PDI Perjuangan menampilkan kedewasaan politik, seperti dalam pengusungan calon presiden yang awalnya masyarakat mengira anak Megawati yang akan maju ternyata Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Han So Hee Memasang Foto 3 Member TXT di Foto Profil Instagramnya, Mengira Gambar Meme
Yusfitriadi menambahkan, Partai Demokrat turun karena adanya internal yang pindah dan menjadi Caleg di partai lain.
Ia menegaskan, metode penarikan sampel yang dilakukan LS Vinus adalah simpel random sampling dengan menggunakan teori slovin dalam pengambilan sampelnya.
"Adapun Teknis pengambilan sampling menemui responden secara langsung," pungkas Yusfitriadi. (*)
Artikel Terkait
Survei LS Vinus Ungkap Elektabilitas Prabowo Tertinggi di Kabupaten Bogor, Anies dan Ganjar di Posisi Ini
Yayasan Visi Nusantara Maju Menerima Tanah Wakaf Untuk ITB Vinus Bogor
Vinus Ungkap Ada Potensi Pelanggaran pada Dana Kampanye Pemilu 2024
PBB Dorong Gibran jadi Cawapres Prabowo Subianto, Vinus Prediksi Ini Jika Skenario Mulus
Siap-siap Ada Kejutan, LS Vinus Ukur Lagi Elektabilitas Kepala Daerah hingga DPRD di Bogor
Jabatan Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor Dua Periode segera Berakhir, Vinus Ungkap Berbagai Warisan Masalah
Jika MK Kabulkan Gugatan Usia Minimal Syarat Calon Presiden dan Wakil Presiden, Vinus Ungkap 4 Dampaknya