RBG.ID – Honda tengah memikirkan cara untuk menghadapi pabrikan Cina yang dinilai lebih unggul di sektor mobil listrik, CEO Honda, Toshihiro Mibe, mengaku pihaknya terkejut mengetahui banyaknya model mobil listrik besutan pabrikan Cina yang tampil dalam ajang Auto Shanghai 2023.
“ Mereka (pabrikan Cina) berada di depan kita, bahkan lebih dari yang diharapkan. Kami sedang memikirkan cara untuk melawan. Jika tidak, kita akan kalah dalam kompetisi ini. Kami menyadari telah sedikit tertinggal sehingga kami bertekad untuk membalikkan keadaan.
Mibe pun mengakui pabrikan mobil Cina sudah membuat kemajuan pesat saat pandemi Covid-19, di mana sebagian besar negara terputus dengan negara tersebut akibat pembatasan perjalanan dan adanya karantina, Oleh karena itu, Honda pun berencana akan meluncurkan sejumlah mobil listrik baru di pasar utama, seperti Cina, Amerika Serikat (AS), dan Jepang dengan sebagian besar aktivitas dipercepat mulai 2025 mendatang.
Baca Juga: Kebun Raya Bogor Akan Adakan Pameran 'Pekan Seni Botani'
Honda juga berkeinginan memproduksi lebih dari dua juta mobil listrik setiap tahun pada 2030, Tak hanya itu, Honda akan lebih memperkuat aliansinya dengan General Motors (GM) dan mengembangkan mobil listrik terjangkau bersama yang akan dijual pada 2027 dan seterusnya.
Sebagai informasi, Auto Shanghai 2023 telah digelar pada 18-27 April 2023, beberapa pabrikan Cina menghadirkan mobil-mobil listriknya, antara lain Li L7, Xpeng G6, Changan Avatr 11, dan Chery Omoda 5 EV, Honda sendiri membawa tiga Sport Utility Vehicle (SUV) listrik di pameran tersebut, yakni Prototipe e:NS2 dan e:NP2 yang rencananya akan dijual di Cina pada awal 2024. Ada juga mobil konsep e:N yang versi produksinya diperkirakan dirilis di akhir 2024.