otomotif

Stop Panik! Kenali 3 Bahan Bodi Motor Biar Nggak Gampang Pecah dan Kena Tipu Saat Cat Ulang

Selasa, 11 November 2025 | 14:45 WIB
Ilustrasi Body Motor (Instagram/@culd_airbrush)

RBG.ID - Bagi para riders, bodi motor yang mulus adalah investasi harga diri. Tapi, tahukah Anda bahwa hanya karena satu tetes cairan rem saja, bodi motor kesayangan Anda bisa langsung retak dan pecah? Ya, ini bukan mitos. Rahasianya ada pada material bodi motor itu sendiri.

‎Mayoritas motor massal menggunakan tiga material utama: ABS, PP (Polypropylene), dan Polikarbonat. Masing-masing punya skill dan weakness yang fatal, terutama soal ketahanan terhadap minyak rem (brake fluid) dan kualitas cat.

Mengenali jenis material bodi motor adalah kunci utama agar motor tetap cakep dan minim biaya perbaikan.

‎​Minyak rem, cairan yang esensial untuk keselamatan berkendara, ternyata adalah "musuh bebuyutan" bagi material tertentu.

Baca Juga: Tutup Tangki Macet Bikin Emosi? Cuma Modal Solasi, Kunci Motor Sport Langsung Tokcer

Seorang pria ahli mekanin yang hangat disapa Pak Ustaz dari kanal YouTube Chungbikeshop menjelaskan, kasus bodi motor pecah di area dekat master rem depan, seperti yang sering ditemui pada CBR250RR, disebabkan oleh rembesan minyak rem.

‎​“Motornya enggak pernah jatuh, tapi kok pecah? Tak lain dan tak bukan adalah karena minyak rem,” ujar Pak Ustaz dalam videonya, menegaskan bahaya cairan ini terhadap material yang salah.

‎​Berikut adalah breakdown ringkas tiga material bodi yang wajib riders pahami agar motor tetap awet, terutama jika berencana mengecat ulang bodi:

‎​1. ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene): Si Raja Cat yang Manja

Baca Juga: Heuha Waterfall Puncak, Tempat Camping Kekinian dengan Rekor MURI Air Terjun Buatan Terbesar di Indonesia

‎​ABS adalah material yang paling umum digunakan untuk bodi halus yang dicat pabrik. Kekuatannya ada pada look dan bentuk.

‎• ​Jagoan Cat: Memberikan hasil pengecatan yang sangat halus, rapi, dan memiliki stiffness (kekakuan) yang pas, memudahkan pembentukan shape desain motor.

‎• ​Titik Lemah Fatal: Sangat rentan terhadap minyak rem. Jika minyak rem menetes dan terpapar material ini, bodi ABS akan bereaksi dengan cepat, menjadi getas, dan langsung pecah/retak.

‎• ​Tips Wajib: Saat melakukan bleeding atau perawatan rem, wajib hukumnya melapisi area bodi ABS di bawah master rem dengan kain basah atau plastik agar cairan tidak menetes sedikit pun!

Baca Juga: Healing Gak Perlu Jauh! Cobain ke Nulam Campsite Bogor, Tempat Glamping Rasa Ubud Bali

‎​2. PP (Polypropylene): Si Lentur, Antipeot Antikata Jatuh

‎​Material PP sering disebut bodi kasar oleh mekanik. Material ini sering ditemukan di motor Yamaha untuk bodi utama, atau pada bagian sepatbor dan cover CVT di motor lain karena sifatnya yang fleksibel.

‎• ​Jagoan Lentur & Crash: PP sangat fleksibel dan lentur. Ketika motor jatuh, bodi PP cenderung hanya baret atau penyok ringan, bukan pecah (ini yang menjelaskan kenapa bodi Yamaha sering kali lebih "bandel" saat crash ringan).

‎• ​Jagoan Rem: Tahan terhadap paparan minyak rem. Anda tidak perlu terlalu khawatir jika ada tetesan minyak rem mengenai material ini.

‎• ​Titik Lemah Cat: Hasil pengecatan di material PP cenderung tidak bisa mulus sehalus ABS; permukaannya sering terasa sedikit kasar dan cat kurang "menggigit." Biaya produksinya pun lebih murah dibandingkan ABS.

Baca Juga: RSUD Cibinong Bantah Tuduhan Korupsi, Tegaskan Program Gerakan Antik Bagian dari Kebijakan Ramah Lingkungan

‎​3. Polikarbonat (Polycarbonate): Si Paling Mahal dan Tahan Banting Transparan

‎​Polikarbonat adalah material premium yang umumnya digunakan untuk komponen transparan pada motor, seperti windshield, cover lampu, dan cover speedometer.

‎• ​Jagoan Premium & Kuat: Material ini paling mahal di antara ketiganya. Sangat kuat, sangat tahan benturan (durable), dan tahan terhadap minyak rem serta cairan kimia lainnya.

‎• ​Titik Lemah 1: Sangat gampang baret (scratch) atau lecet.

‎• ​Titik Lemah 2 (UV): Tidak tahan sinar UV. Paparan matahari jangka panjang akan membuat material ini menyerap UV dan perlahan-lahan menguning—inilah alasannya cover lampu dan speedometer motor lama sering tampak kusam dan menguning.

‎• ​Titik Lemah 3: Sulit untuk dicat, itulah mengapa material ini hampir selalu ditemukan dalam bentuk transparan.

‎Pak Ustaz berpesan kepada para riders yang ingin motornya awet: “Pengetahuan tentang material ini penting supaya kalian jangan sampai terjadi kayak tadi (bodi) pecah. Jika kalian punya motor yang pada bagian bawah master rem-nya ABS, kalian perlu berhati-hati ketika melakukan bleeding.”

‎​Memahami jenis bodi motor Anda bukan hanya soal gaya, tetapi juga kunci utama dalam perawatan dan budgeting reparasi di masa depan. Cek dulu materialnya, baru aman dan ganteng di jalan! Stay safety riders RBG!***

Tags

Terkini