RBG.ID - Pemilik kendaraan bermotor wajib waspada! Beredarnya oli palsu di pasaran ternyata memiliki dampak destruktif yang jauh lebih fatal bagi mesin motor dibandingkan kondisi mesin yang hanya mengalami kehabisan oli atau oli kering.
Menurut temuan para mekanik profesional, oli palsu secara spesifik akan merubah internal mesin menjadi "lumpur" hitam pekat yang menyumbat, sebuah kerusakan yang menuntut biaya perbaikan jauh lebih mahal dan rumit.
Perlu dipahami, oli adalah nyawa bagi mesin. Pelumas asli diformulasikan untuk bekerja optimal pada suhu tinggi, mencegah gesekan, dan bertindak sebagai deterjen yang membersihkan sisa pembakaran. Namun, oli palsu tidak memiliki kualitas dan aditif tersebut.
Saat oli palsu digunakan, ia gagal melumasi dan malah teroksidasi (korosi pada logam/merubah warna) dengan cepat akibat panas mesin. Proses ini menghasilkan residu tebal atau yang dikenal sebagai sludge (lumpur).
Baca Juga: Healing Gak Perlu Jauh! Cobain ke Nulam Campsite Bogor, Tempat Glamping Rasa Ubud Bali
Lumpur hitam pekat inilah yang menjadi biang utama, yang menempel kuat pada komponen crankcase dan cylinder head, lalu menyumbat seluruh jalur-jalur oli halus (oil passage) dan oil jet di dalam mesin.
Secara teknis, kerusakan yang diakibatkan oleh oli palsu sangatlah masif. Endapan lumpur tebal (sludge) yang menyumbat jalur oli akan menghentikan suplai pelumas ke komponen-komponen kritis seperti bearing kruk as, camshaft, hingga rocker arm.
Tanpa pelumasan yang memadai, komponen-komponen bergerak ini akan mengalami gesekan hebat dan aus dalam waktu sangat singkat.
Dampak paling ekstrem dari penyumbatan ini adalah terjadinya overheating hingga mesin jebol total karena lumpur tersebut mengurangi kemampuan mesin untuk melepas panas dan sirkulasi pelumas terhenti.
Baca Juga: Bedah Motor Listrik Alva Cervo: Desain Futuristik hingga Miliki Tombol 'Boost' Rahasia
Bagaimana perbandingannya dengan kasus oli kering (kehabisan oli)?
Mesin yang mengalami oli kering memang menunjukkan tanda-tanda kerusakan parah seperti baret pada piston dan liner, serta beberapa bagian terlihat gosong karena panas ekstrem.
Namun, perbedaan krusialnya adalah kerusakan oli kering tidak meninggalkan endapan lumpur pekat yang menyumbat seluruh rongga mesin. Kerusakan akibat oli kering cenderung lebih terlokalisasi di area gesekan tinggi.
Salah satu mekanik bengkel profesional dan edukator otomotif, @harleyy_w (IN ENGINE), memberikan peringatan keras berdasarkan pengalamannya: "Kerusakan karena oli palsu itu jauuuh lebih parah daripada kalau motor lu cuma kehabisan oli.
Baca Juga: Disambut Baik Pelaku UMKM, Pemkab Bogor Dorong Ekonomi Lokal lewat CFD Tegar Beriman
Motor yang oli kering memang baret dan kehitaman, tapi kerusakannya lebih lokal. Kalau kena oli palsu, dia nyebar, menyumbat semua! Sulit banget buat diselametin."
Kerusakan akibat oli palsu menuntut penanganan yang sangat mahal, mulai dari overhaul total, pembersihan kimiawi yang rumit, hingga penggantian banyak komponen vital.
Sementara itu, kasus oli kering seringkali masih bisa diselamatkan dengan penggantian part yang aus aja, tanpa harus kesulitan membersihkan endapan lumpur di seluruh jeroan.
Riders RBG harus pintar, Agar terhindar dari jebakan oli palsu, disarankan untuk selalu membeli pelumas hanya di bengkel resmi, dealer resmi, atau official store daring yang terjamin keasliannya.
Hindari tergiur dengan diskon harga yang terlalu ekstrem di toko-toko yang tidak kredibel.
"Intinya, mendingan telat ganti oli tapi pakai oli asli, daripada lu ganti oli rajin tapi malah pakai yang palsu. Itu sama aja lu masukin racun ke mesin!" pesannya lugas.***