otomotif

Emisi PHEV Nyata Lebih Tinggi, Apakah Mobil Hybrid Benar-benar Ramah Lingkungan?

Senin, 20 Oktober 2025 | 15:47 WIB
Ilustrasi - PHEV vs Mobil Bensin, Mana yang Sebenarnya Lebih Ramah Lingkungan? (Foto/ist.)

RBG.id —Peralihan menuju kendaraan ramah lingkungan kini menjadi prioritas dunia.

Banyak negara, termasuk Indonesia, tengah mendorong transisi menuju transportasi beremisi rendah dengan mengadopsi kendaraan listrik dan hybrid.

Namun, di tengah tren ini muncul pertanyaan besar: apakah mobil hibrida, khususnya Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), benar-benar lebih baik dibanding mobil bensin konvensional?

Menurut laporan terbaru dari Transport and Environment (T&E), hasil pengujian terhadap mobil PHEV keluaran tahun 2021–2023 menunjukkan fakta mengejutkan.

Baca Juga: Definisi Mobil Listrik Masa Depan, KIA EV Series Hadir dengan Performa Ganas dan Fitur Premium

Emisi CO₂ nyata (real-world) dari kendaraan hibrida ini 4,9 kali lebih tinggi dibandingkan hasil uji laboratorium WLTP yang digunakan oleh pabrikan.

Dalam kondisi jalan sebenarnya, rata-rata emisi PHEV mencapai 135 g CO₂/km, sedangkan mobil bensin berada di kisaran 166 g CO₂/km.

Artinya, pengurangan emisi hanya sekitar 19%, jauh di bawah klaim produsen yang sering menyebut efisiensi hingga 70–80%.

Salah satu penyebabnya adalah bobot baterai besar pada PHEV yang justru menambah beban mesin bensin.

Bahkan, ketika dalam mode listrik, PHEV masih mengonsumsi sekitar 3 liter bensin per 100 km.

Baca Juga: Lebih Mendukung Menciptakan Energi Hijau? Ini Sederet Fakta Teknologi Hidrogen Toyota

Kondisi di Indonesia Tak Jauh Berbeda

Fenomena serupa juga ditemukan di Indonesia.

Studi menunjukkan bahwa dalam iklim tropis, konsumsi bahan bakar PHEV bisa mencapai 35–40 liter/km untuk jarak 55–80 km, sedangkan Hybrid Electric Vehicle (HEV) mampu menempuh 22 km/liter dan mobil bensin konvensional (ICE) hanya 11 km/liter.

Halaman:

Tags

Terkini