”Selain karena Carlos Fortes sedang cedera, tampil tanpa striker juga merupakan bagian dari taktik kami. Setiap game pasti kami siapkan game plan yang berbeda, bergantung siapa lawan yang akan kami hadapi,” jelas Resal.
Hanya, Resal masih menyesalkan lahirnya dua gol Persikabo. Total, dari sembilan laga yang telah dilakoni, PSIS sudah kebobolan 12 gol. PSIS hanya berhasil sekali clean sheet saat melakoni laga tandang versus Persis Solo lalu.
”Memang itu menjadi pekerjaan rumah kami. Di Liga 1 kita tidak boleh lengah sedikit pun. Ya, perlahan akan kami benahi,” ujarnya.
Sementara itu, head coach Persikabo 1973 Djadjang Nurdjaman mengakui PSIS tampil lebih baik.
Menurut dia, Mahesa Jenar berhasil menemukan titik lemah timnya. Yaitu, dengan terus menggempur melalui sisi kiri pertahanan.
”Kami tampil di bawah performa terbaik. Dan harus diakui, kami terus memperbaiki sisi kiri pertahanan dengan mencoba beberapa kali mengganti pemain, tapi belum ada perubahan. Dan PSIS jeli melihat kekurangan kami,” tegas pelatih yang akrab disapa Djanur itu. (ard/c6/bas)
