Pemain kelahiran Pati, Jawa Tengah, itu berada di urutan kesembilan pemain lokal yang melesakkan hat-trick di Liga 1 sejak 2017.
”Saya bisa cetak tiga gol ini berkat kerja sama tim. Alhamdulillah, PSIS meraih hasil positif. Dengan kemenangan ini, semoga kami bisa lebih baik lagi,’’ ujar Riyan seusai laga.
”Pastinya ini hasil kerja keras semua pemain. Perlahan kami mencoba untuk bangkit setelah belum menang di tiga pertandingan kemarin. Mudah-mudahan terus berlanjut,” ujarnya.
Mengapa Riyan bisa tampil cemerlang? Itu tidak terlepas dari strategi yang diterapkan pelatih karteker PSIS Achmad Resal.
PSIS kemarin bermain tanpa striker. Tak ada nama striker muda Andreas Ado yang di beberapa laga terakhir turun sebagai starter. Pun begitu Hari Nur Yulianto yang disimpan di bench oleh Resal.
Sebagai gantinya, pelatih asal Semarang itu memberikan peran kepada Taisei Marukawa sebagai false nine.
Taisei ditopang dua winger Wawan Febriyanto dan Riyan Ardiansyah. Sementara itu, Jonathan Cantilana dan Aqsa Saniskara diberi peran menjaga kedalaman.
Strategi tersebut cukup jitu. Lini belakang Persikabo 1973 dibuat bingung. Aksi individu Taisei, Wawan, dan Riyan beberapa kali membuat repot lawan. Duo center bek Lucas Gama dan Didik Wahyu juga dibuat gagal fokus siapa yang harus mereka jaga.
