RBG.ID - Lulinha pakai kopiah. Hugo Gomes pakai sarung. Juga pemain-pemain lainnya.
Mereka kemudian bertanding sepak bola melawan para lora (putra-putra kiai) di lapangan.
Momen itu terjadi di Pondok Pesantren Al Hamidy, Pamekasan, Rabu (14/6).
Baca Juga: Perbedaan Sistem Pemilu Terbuka dan Tertutup di Indonesia
Penggawa Madura United dan para lora bermain dengan mengenakan ’’jersey santri’’ dengan bawahan sarung.
Beto Goncalves dan Cleberson sampai sering keserimpet sarung.
’’Tidak ada saling canggung dalam pertandingan tersebut. Inilah sepak bola, semuanya akan bersatu dalam kondisi apa pun,’’ kata Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Annisa Zhafarina.
Baca Juga: Yoon Jaehyuk Bergabung dengan Junghwan, Junkyu, dan Jihoon di Unit T5 Treasure
Acara kemudian berlanjut menuju panggung. Sudah ada panggung berwarna merah yang disiapkan.
Para pemain, manajemen, pelatih, dan staf ofisial berbaris.
Satu-per satu nama diperkenalkan.
Baca Juga: Syarat Pangeran Harry Kembali ke Kerajaan, Ini Penjelasan Jurnalis Inggris
Launching pemain itu disambut meriah oleh para lori dan para ustad.
Termasuk pengasuh Ponpes Al Hamidy RKH Muhammad Rofii Baidhowi.
Artikel Terkait
Perkiraan Pemain Madura United Kontra Persikabo 1973 di Stadion Pakansari Bogor
Manajemen dan Pemain Minta Fabio Lefundes Bertahan di Madura United
Madura United vs Persija Jakarta, Potensi Ancaman di Pamekasan
Perkiraan Pemain Madura United Lawan Persija Jakarta di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan
Hasil BRI Liga 1 Madura United VS Borneo FC : 0-1
Sisa 3 Laga Kandang Madura United tanpa Penonton
Madura United Ditinggal Dua Staf Pelatih