Minggu, 21 Desember 2025

Sukses di SEA Games Timnas Voli Indoor Putra Harus Perbanyak Ikut Kompetisi Dunia, Jangan Keseringan Tarkam

- Kamis, 11 Mei 2023 | 09:17 WIB
TAK KEHILANGAN SATU SET PUN: Selebrasi para pemain timnas voli indoor putra Indonesia setelah mengalahkan Kamboja di final.
TAK KEHILANGAN SATU SET PUN: Selebrasi para pemain timnas voli indoor putra Indonesia setelah mengalahkan Kamboja di final.

”Kalau berdasar dari komitmen itu, Juni sudah harus pelatnas," ungkapnya.

Baca Juga: Cek Sebelum Beraktivitas, BMKG Prediksi Wilayah di DKI Jakarta Ini Dilanda Hujan Siang Hari ini

Yang pasti, sambung Loudry, untuk mengambil pemain terbaik, pihaknya tidak serta-merta mengikutkan 14 pemain yang tampil di SEA Games.

”Kami adakan seleksi 18 hingga 22 pemain," ucapnya.

AVC Challenge menjadi jalan pertama Indonesia menuju Volleyball Nations League (VNL).

Baca Juga: Pagi Ini, Gunung Anak Krakatau Erupsi Keluarkan Abu Setinggi Tiga Kilometer

”VNL ini kan promosi-degradasi. Kalau putra memang berat. Masih ada Korea Selatan, Kazakhstan, Taiwan, dan masih banyak negara kuat lain. Tapi, kita kan harus ke sana untuk bisa mengukur oh kita kekuatannya baru segini," tuturnya.

Untuk mengikuti ajang seperti itu, lanjut Loudry, dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Lain halnya dengan SEA Games dan Asian Games yang dibiayai pemerintah.

”Ini yang harus dibicarakan. Tapi, untuk dana, kita tidak ’semiskin’ dulu lah. Pasti ada," katanya.

Baca Juga: Update Perolehan Medali SEA Games 2023, Indonesia Masih Tertahan di Posisi Empat

Pelatih timnas voli indoor putra Jeff Jiang Jie menyatakan, timnas asuhannya sudah mencapai level lebih baik. Tapi, ada poin yang disampaikannya ke pemain dan PBVSI.

”Jika pemain ingin berkembang lebih jauh, perlu memperbaiki lingkungan latihan, peralatan latihan, dan perawatan para atlet. Dan ambil bagian dalam kompetisi kelas dunia," tegasnya.

Sementara itu, eks bintang timnas voli indoor Indonesia Endry Oktaviyantono menilai era emas saat ini sama dengan eranya yang menjuarai SEA Games di Malaysia 1989, Filipina 1991, Singapura 1993, dan Indonesia 1997.

”Timnas kita layak merebut emas karena materi pemain Indonesia memang di atas materi pemain negara lain. Semua dipukul dengan 3-0," ujarnya.

Baca Juga: Banyak Pelanggaran, Tilang Manual Kembali Diberlakukan di Kota Bekasi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X